Mohon tunggu...
Zuri
Zuri Mohon Tunggu... -

Wanita yang terkadang gokil

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Banjir di Bulan Desember

25 Desember 2012   10:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:04 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama nggak ngbelog,di kompasiana, halooo apa kabar semua? Semoga baik dan sehat . Langsung saja tanpa basi basi inilah uneg-uneg di musim penghujan.

Akhir desember hujan turun tidak seperti bulan bulan oktober atau november, deras banget diiringi dengan petir menyambar-nyambar ,yang lebih tidak mengenakkan adalah ketika listrik tiba tiba mati karena terkena pohon tumbang atau terjadi sesuatu di tiang listrik akibat terkena air hujan. Seperti di ibukota negara "jakarta" di rumah saya setiap selesai hujan dengan intensitas tinggi terjadilah banjir. Walaupun tidak sampai satu meter atau selutut orang dewasa tetap saja namanya banjir. Nggak enak banget deh,apalagi kalau sampai masuk rumah. Rumah saya seperti wisata air,di mana-mana ada air. Sampai saya nggak haus karena dengan melihat hamparan air saya seperti sudah minum air.

Setelah saya selidiki apakah penyebab banjir di sekitar tempat saya,diketahuilah bahwa sistem drainase #halahbahasague tidak berjalan dengan baik . Dulu kali-kali tempat mengalirnya air kini,berubah menjadi tanah milik pribadi . Loh kok bisa ? Ya bisa lah,di kala musim kemarau kali-kali mengering bukannya digali malah dibuat tempat sampah atau dibuat untuk mendirikan pondasi pondasi rumah milik pribadi,sungguh ironi. Kalau ada yang masih berfungsi dipastikan penuh lumpur dan sampah karena tidak pernah dibersihkan, btw setahu saya pihak desa mengadakan acara kerja bakti ketika akan ikut lomba desa bersih atau apalah dan hanya luar kampung saja yang dipoles,dalamnya enggak.

Bulan lalu ada perbaikan sistem drainase dari program desa,tapi bukannya lebih baik tapi air malah tidak bisa mengalir . Yaaa secara panitianya bukan orang yang berkompeten di bidangnya,jadilah salah kaprah. Saya kecewa tidak tahu harus berbuat apa,pernah mengadu ke salah satu perangkat desa lewat sms dan beliau berkata "RUMAH SAYA JUGA KEBANJIRAN"
Langsung hening seketika suasana saat mengirim sms itu.

Bila hujan dengan intensitas tinggi terjadi banjir,maka hujan dengan intensitas sedang terjadilah genangan-genangan di pinggir atau tengah jalan karena tidak adanya got. Apa salahnya coba buat got,kan bisa dilakukan bersama-sama . Tapi,dari dulu nggak pernah ada.

Btw anyway busway saya masih bersyukur,banjir di rumah nggak terlalu parah,di kampung lain sampai masuk berita di Tv nasional,ketika ditanya wartawan salah  satu penduduk setempat berkata kalau banjir tersebut adalah kiriman dari daerah yang lebih tinggi. Akibat penggundulan hutan entah disengaja atau tidak kenapa hutan digunduli I don't know,tidaka ada lagi tempat resapan air jadilah banjir,banjir,dan banjir.

Sebenarnya bukan tahun ini saja terjadi banjir di sekitar rumah saya ,setiap musim penghujan banjir akan datang padahal tidak diundang. Herannya kok nggak ada antisipasi? Masak saya yang harus menggali kali yang telah mati,membuat got di jalan-jalan,dan menanam pohon kembali aka reboisasi .....? Saya percaya kalau kita bersahabat baik dengan alam,maka kita akan mendapat kebaikannya juga,begitupun sebaliknya. Semoga pihak-pihak yang berwenang mengatasi masalah lingkungan bisa melakukan aksi nyata agar tak terjadi lagi dan lagi bencana banjir. Dan tentunya masyarakat juga harus tahu bahwa lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita bersama-sama menjaga.

Saya tahu hanya omong doang karena belum bisa melakukan aksi nyata untuk lingkungan sekitar .

Itulah sedikit celotehan saya di hari ini, apabila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati anda. I'm so sorry.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun