Mohon tunggu...
Zuragan Qripix™
Zuragan Qripix™ Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Setiap ketikan yg dibuat kelak menjadi prasasti saat kita wafat.. So, tuliskan hal2 yg baik dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Definisi Munafiq

8 Desember 2010   05:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak dari kita yang masih belum paham dan mengerti akan arti kata MUNAFIQ. Entah itu dari golongan muslim apalagi yang bukan muslim. Terkadang jika ada perbincangan dimana seseorang menyampaikan sebuah kritikan atau meluruskan suatu kekeliruan malah sembarangan dicap dengan kata tersebut. Misalnya saja ketika membahas masalah video porno, korupsi, pemerintahan, diskusi agama, dll.


Terminologi munafiq dalam Islam yaitu untuk merujuk bagi mereka yang hanya berpura-pura mengikuti ajaran agama namun hatinya ingkar. Sedangkan terminologi munafiq dalam Al Qur'an untuk merujuk bagi mereka yang tidak memiliki iman namun berpura-pura beriman.


Wahyu Allah di dalam QS Al Munaafiqun, 63:1-3, menyebutkan:


(1) "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah ". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.


(2) Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.


(3) Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti."


Adapun ciri-ciri orang munafiq berdasarkan hadits, Nabi Muhammad SAW mengatakan:


"Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya..." (HR. Bukhari dan Muslim).


Nah, mari untuk lebih berhati-hati saat mengeluarkan statement pada siapapun juga. Semoga Allah melindungi dan menghindarkan kita semua dari cap buruk tersebut. Amin.


Salam Ukhuwah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun