Di literatur Bahasa Arab, jika kita telaah lebih dalam sebenarnya ada empat perbedaan mendasar dari kata AMIN, yaitu:
1. "A-min" (Alif dan mim sama-sama pendek), artinya AMAN, TENTRAM.
2. "Aa-min" (Alif panjang dan mim pendek), artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN.
3. "A-miin" (Alif pendek dan mim panjang), artinya JUJUR TERPERCAYA.
4. "Aa-miin"(Alif dan mim sama-sama panjang), artinya YA ALLAH, KABULKANLAN DO'A KAMI.
Nah, lalu bagaimana jika kita menuliskan atau mengganti dengan kata "Amien"?
Ada baiknya untuk penggunaan kata yang satu ini (Amien) agar sebisa mungkin dihindari, karena ucapan "Amien" lazimnya dilafadzkan oleh para penyembah berhala (Paganisme) setelah mereka selesai berdo'a.
Selain itu, kata "Amien" tadi sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (Orang Barat menyebutnya Amun-Ra).
Sepele, ya? Namun maknanya ternyata tampak jauh berbeda. Bahasa lain pun tentu akan berubah juga artinya meski cuma meleset satu huruf saja. Misalnya, "be" dengan "bee", "find" dengan "fine", "blank" dengan "black", atau "bubur" dengan "kubur".
Semoga bermanfaat dan silakan dishare ulang pada rekan-rekan Anda, pahalanya kita bagi dua. Hehehehe...
#diolah dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H