Mohon tunggu...
Zuragan Qripix™
Zuragan Qripix™ Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Setiap ketikan yg dibuat kelak menjadi prasasti saat kita wafat.. So, tuliskan hal2 yg baik dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanti Kematian

21 November 2010   11:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:25 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_76389" align="alignright" width="300" caption="TPU Pdk Rangoon"][/caption] Entah hari ini, esok pagi atau lusa nanti. Siapa yang bisa menyangka dan menduga kalau malaikat Izroil akan mampir tanpa permisi mencabut nyawa kita, membawanya pergi meninggalkan dunia dan orang-orang yang kita kasihi untuk selamanya.Ah, ternyata hidup di dunia cuma begini. Lahir, bernyawa, menjadi dewasa, menikah, foya-foya, tua, dan akhirnya mati. Terkadang malah ajal datang menjemput di usia muda. Apa yang sudah dipersiapkan untuk bekal menuju alam Akherat kelak? Kematian pasti akan dialami oleh setiap manusia. Allah dengan tegas mengatakan dalam firman-Nya,"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran 3: 185). Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian tetap dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran 3: 102). Rasul bersabda, "Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi). Insya Allah dengan seringnya mengingat kematian, kita akan terhindar dari segala perbuatan yang tercela serta kemaksiatan. Dan sebaik-baiknya bekal adalah, TAQWA. Bukan perhiasan, jabatan, ataupun warisan.

-------oOo-------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun