Mohon tunggu...
Zuragan Qripix™
Zuragan Qripix™ Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Setiap ketikan yg dibuat kelak menjadi prasasti saat kita wafat.. So, tuliskan hal2 yg baik dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Koreksi Diri Sendiri, Basi !!

3 Agustus 2010   04:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:21 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sekarang apa yang disebut dengan menyampaikan kebenaran itu sudah dianggap suatu keanehan. Dan sebuah perbuatan menyimpang malah menjadi kebiasaan. Terbalik ya, koq bisa? Gak tau juga, kadang bikin mumet mikirinnya.

Ingin berubah lebih baik tapi sangat sedikit yang mau ikut berubah. Slogan membenahi diri sendiri jadi terasa basi, karena kenyataan tidak banyak juga orang yang mau berbenah. Jika benar semua individu mempunyai niat tulus dan tekad kuat, tidak mungkin Indonesia mundur terlalu lama dalam kubangan penderitaan.

Kita bisa berkaca pada Jepang. Negara itu hancur porak poranda akibat PD II dan bom di Hiroshima juga Nagasaki. Tetapi Jepang tidak berpangku tangan atau terlalu lama dalam kesedihan, hingga akhirnya kini Jepang merupakan salah satu negara termaju di dunia. Kenapa? Karena mempunyai masyarakat dan individu yang begitu menjunjung tinggi mental disiplin, rasa tanggung jawab, harga diri, pantang mengemis, berjiwa malu, dll.

Sudah sepatutnya jika benar kita ingin terlepas dari 'penjajahan' semua bidang demi menuju bangsa yang mandiri, jangan lagi ada slogan kosong tanpa makna. Buktikan kita juga bisa menjadi bagian dari negara yang bisa maju, atau minimal bukan sebagai bangsa pengemis, bangsa provokator, bangsa korupsi, bangsa hipokrit, bangsa tertinggal dan terbelakang.

Ah, baliknya tetap saja pada kalimat 'perbaiki diri sendiri'. Lalu, sudah berapa banyak orang yang menyadari kalimat itu?

"Tuhan tak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang mau merubahnya...."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun