Setiap orang yang mengaku muslim tentu diwajibkan untuk mendirikan tiang agama, yaitu sholat dan berdosa besar bila meninggalkannya. Tetapi sudah melakukan sholat koq masih dibilang celaka? Ya, berdasarkan firman Allah yang tercantum pada QS Al Ma’un, “Celakalah orang yang sholat, yaitu orang yang melalaikan sholatnya..”
[caption id="attachment_197599" align="alignright" width="300" caption="Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Juga Maha Penyayang"][/caption]
Jadi ayat suci tersebut memang dimaksudkan untuk kita yang :
- Suka mengulur-ulur waktu sholat.
- Tidak khusyu dalam sholatnya.
- Tidak mau sholat berjama’ah.
- Masih gemar melakukan kemaksiatan.
- Sholatnya hanya untuk riya atau pamer.
Banyak orang yang sholat tetapi tidak paham akan bacaan sholatnya. Banyak orang beramal tapi hanya mengharap pujian dan sanjungan. Banyak orang memberi nasehat tetapi melupakan akhlak keluarganya sendiri. Begitu banyak orang yang mengaku muslim, tapi hanya sedikit yang benar-benar mukmin. [caption id="attachment_197600" align="alignleft" width="300" caption="Arah Qiblat Itu Ke Ka"][/caption] Sholat sebenarnya tidak susah, tapi menjaga sholat itulah yang lebih susah. Apalagi memahami makna setiap gerakan dan bacaan sholat, jauh lebih susah. Tidak usah berlebihan, cukup dimulai dari diri sendiri dan keluarga serta mengingatkan pada kerabat dan kawan dekat. Terutama bila kita mempunyai anak-anak yang baru berusia 6 thn. Sudah sepatutnya sebagai orang tua bersegera mendidik anaknya agar terbiasa untuk sholat, karena di saat masih kecil itulah pendidikan agama wajib di nomorsatukan ketimbang ilmu duniawi. Kalau orang tuanya saja ternyata malas sholat, bagaimana anak mau taat? Padahal do’anya seorang anak yang sholeh sangat dibutuhkan bila orang tuanya lebih dulu wafat. Sangat disayangkan bila kita mempunyai anak yang jauh dari nilai-nilai agama, berakhlak rendah dan tidak takut pada Allah, Tuhan Semesta Alam. Kita mau mati-matian mempertahankan harta dunia yang berbayar, kenapa tidak dengan sholat yang sudah jelas gratisnya dan demi masa depan di Akherat? “Sedekat-dekatnya seseorang kepada Allah, adalah pada saat ia sujud. Dan karena itu perbanyaklah berdo’a ketika itu”. (HR Muslim, Abu Dawud, dan Al-Nasa’i, melalui Abu Hurairah) Salam Ukhuwah, *Baca juga:
neraka-ada-tujuh-pintu quran-sekedar-identitas online-via-hp-tampilan-pc sudah-di-publish-masih-bisa-di-edit-koq membaca-karakter-kompasianer-dari-tulisannya Jika-orang-kikir-masuk-toilet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H