Akupun segera mengalihkan raut wajahku
"Ah, iyaa dia cantik sekali, dia siapa? Pacar kamu ya?"
jujur sebenarnya aku berat menanyakan hal itu
"Bukan, aku ada sedikit kagum sama dia, dia perempuan,baik,kalem cerdas gak kayak kamu yang gak bisa kalem sama sekali"dengan nada mengejek.
Akupun hanya menjawab dengan jawaban singkat
"Oh, yaudah" dengan wajah kesal
Akupun beranjak pergi kekelas terlebih dahulu. akupun berusaha profesional untuk tidak memperlihatkan semua kekesalan ku kepada kenzo.
Pagi ini adalah pagi bencana menurutku, tak ada hujan tak ada angin yang menjeyukkan hati. Ah sudahlah. aku tak ingin memikirkanya.
Semakin hari aku semakin mendengarkan kedekatanya dengan perempuan itu, aku semakin bersandiwara didepan kenzo yang seakan akan memperlihatkan kalau aku bahagia melihat kedekatannya dengan perempuan itu. Bahkan tak jarang kenzo meminta ku untuk menyampaikan salam kepada perempuan itu. Sakit tapi tak berdarah.Semakin kearah sini akupun menyadari kalau aku memiliki perasaan yang lebih dari sekedar kagum.
Hujan, kenapa kau tak datang sama sekali? aku  mengharapkanmu? aku ingin mengadu, aku ingin kau menunjukkan kesan dan kejutan kejutan indahmu.Hujan aku rindu.tanpa hujan aku rapuh seperti kayu kayu tak terpakai yang termakan rayap.
Aku sengaja menghilang dan menghindar dari kenzo aku sengaja tak mengajaknya berbincang satu katapun, aku hanya diam. karena aku tau semakin aku memaksakan melanjutkan sandiwara itu, maka semakin aku menyakiti diriku sendiri.