Mohon tunggu...
Zunita IntanPermatasari
Zunita IntanPermatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Pendidikan: Memahami Esensi Pendidikan

22 Januari 2024   08:57 Diperbarui: 22 Januari 2024   09:16 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Sejak zaman dulu hingga era modern, pendidikan telah menjadi dasar pembangunan individu dan komunitas. Seiring berjalannya waktu, konsepsi mengenai esensi pendidikan pun terus berkembang. Dalam tulisan ini, saya akan membahas mengenai filsafat pendidikan, mengeksplorasi tantangan yang dihadapi, teori- teori yang relevan, dan argumen-argumen yang mendukungnya. Fokus utama kami adalah bagaimana filsafat pendidikan dapat membantu kita memahami dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pendidikan saat ini.

Pendidikan bukanlah hal yang sederhana. Ketidakmerataan akses pendidikan di seluruh negeri masih menjadi kenyataan yang mengkhawatirkan. Meskipun upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini, masih ada banyak anak yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menerima pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab utama dari masalah tersebut.


Kami juga akan menyelidiki berbagai argumen seputar pendidikan, termasuk hak dasar akses pendidikan, peran pendidikan dalam pembentukan karakter individu, dan bagaimana pendidikan dapat membantu mengatasi tantangan global dan teknologi. Semua aspek ini merupakan bagian integral dari diskusi mengenai pendidikan dan filsafat pendidikan.

Melalui tulisan ini, kami bertujuan untuk mendalami pemahaman tentang peran penting pendidikan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. Filsafat pendidikan memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk merumuskan pandangan dan solusi yang relevan dengan tantangan pendidikan saat ini. Mari bersama-sama menjelajahi aspek-aspek krusial dari filsafat pendidikan dan mendorong pemikiran yang lebih mendalam mengenai masa depan pendidikan.

Fakta pencetus masalah pendidikan

Untuk memahami urgensi filsafat pendidikan, kita harus memahami realitas yang memunculkan permasalahan dalam bidang pendidikan. Salah satu kenyataan utamanya adalah ketidaksetaraan akses pendidikan di berbagai negara dan komunitas. Meskipun banyak negara telah berupaya meningkatkan akses pendidikan, masih ada jutaan anak yang tidak mendapatkan peluang untuk belajar. Situasi ini menciptakan tantangan yang memerlukan penanganan melalui pendekatan filsafat pendidikan.

Namun, tidak hanya masalah akses yang perlu diperhatikan. Kualitas pendidikan juga menjadi isu kritis. Sistem pendidikan di berbagai belahan dunia menghadapi kesulitan dalam memberikan pendidikan berkualitas yang sesuai dengan tuntutan zaman modern. Hal ini menjadi dasar untuk pertimbangan lebih lanjut dalam filsafat pendidikan.

Teori pendidikan dalam filsafat 

Filsafat pendidikan melibatkan pemikiran mendalam mengenai tujuan dan metode pendidikan. Salah satu teori yang relevan dalam pendidikan adalah konsep "pedagogi kritis" yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Teori ini menyoroti urgensi pendidikan yang mendorong pemahaman kritis, kemandirian, dan perubahan sosial. Freire berpendapat bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya menjadi transfer pengetahuan semata, melainkan juga menjadi sarana untuk pembebasan.

Selain itu, dalam ranah filsafat pendidikan terdapat pandangan-pandangan seperti esensialisme, progresivisme, dan perenialisme. Setiap teori ini menyajikan perspektif yang berbeda mengenai apa yang harus diajarkan, bagaimana cara mengajarkannya, dan tujuan akhir dari pendidikan.

Contohnya, esensialisme menitikberatkan pada penguasaan pengetahuan dasar dan nilai-nilai universal sebagai fokus utama pendidikan. Progresivisme, di sisi lain, mengusulkan pendekatan yang lebih terbuka dengan menekankan pengalaman langsung dan pembelajaran berbasis masalah. Sementara itu, perenialisme berusaha mencapai keseimbangan antara tradisi dan perkembangan yang lebih modern dalam kurikulum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun