Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Beda Frekuensi

18 Maret 2021   14:33 Diperbarui: 18 Maret 2021   14:39 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nah, gini kan, lebih enak, saling kenal, jadi nggak sungkan lagi untuk menyapa. Boleh ya kita temanan. Aku kesepian, nggak punya teman. Mahasiswa lain kulihat lalu-lalang, tapi nggak paham diriku."

"Hm ... ya jelas mereka nggak ngerti karena nggak paham duniamu," kataku sambil tersenyum.

"Win, boleh ya aku ikut jam kuliahmu. Sekalian bisa menatap wajah manismu," rayunya mulai dilancarkan.

Mataku terbelalak mendengar permintaannya. Aneh. Meski terlihat biasa, tapi lama-kelamaan pasti akan mengganggu aktivitasku di kampus ini.

"Duh, boleh nggak, ya? Nggak usahlah, nanti dikira aku orang gila, sering ngomong sendiri gara-gara kamu nggak terlihat," kilahku untuk menolaknya dengan halus.

Wajah lelaki itu tampak murung, mungkin ada sedikit rasa kecewa gara-gara kalimatku.

"Kok murung? Marah, ya?" pancingku pada Fadli.

Fadli hanya diam membisu. Serasa ada sesuatu yang ingin diungkapkan, tapi ditahan kuat. Ditatapnya langit-langit ruang yang bercat putih untuk  mengalihkan rasa kecewanya.

Kami pun lama sama-sama terdiam dalam angan masing-masing.

"Ya udah jika keberatan, aku tunggu di bawah pohon flamboyan saja, ya."

Aku pun mengangguk perlahan. Ada rasa iba di hatiku saat mendengar permintaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun