Setelah saling melepas rindu, percakapan mereka pun tampak serius.
Malam hari, saat semua tertidur lelap, Kang Rejo pun melancarkan aksi yang telah direncanakan sejak sore.
Dia tidak sendirian, tapi dibantu beberapa orang, termasuk sahabatnya yang ternyata bernama Purnama.
Berbekal sebuah karung besar, Kang Rejo dan kelompoknya mulai memetik lombok rawit dan keriting yang siap panen.
Aksi pencurian itu berlangsung sekitar dua jam karena sawah milik Kang Makmun agak luas.
Hasil pencurian itu pun langsung dibawa ke pasar induk untuk dijual.
Tanpa menunggu lama mereka pun sudah mendapatkan segepok rupiah di tangan.
Menjelang subuh, Kang Rejo kembali ke rumah. Tanpa kesulitan dia masuk ke rumah, karena membawa kunci serep. Dia langsung menuju kamar dan ingin merebahkan diri.
Mendengar kamar dibuka dengan kasar, Sumini pun terbangun.
Matanya terbelalak ketika melihat suaminya terlihat kusut serta ada beberapa pucuk daun lombok di rambutnya.
"Kang ... Kang ... dari mana, sih, kok baru pulang? Ronda ya?"