Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumpun Bambu pun Berbisik

14 Oktober 2020   00:12 Diperbarui: 14 Oktober 2020   00:29 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah salat Subuh, Yadi pun bersiap untuk berangkat kerja. Jarak rumah dan lokasi tempatnya bekerja  memang agak jauh, sehingga Yadi selalu berangkat lebih awal. Melewati jalan yang belum seluruhnya ada lampu  penerang jalan, membuatnya harus membawa senter.

Yadi berangkat kerja diantar oleh istri,  yang kadang sambil menggendong anaknya, sebab jika ditinggal di rumah sendirian justru malah takut  dan kepikiran. Istri Yadi memang terkenal sebagai perempuan yang tangguh, bukan tipe penakut  seperti layaknya perempuan lain.

Setiap keluar rumah Yadi selalu melantunkan doa warisan dari kakek  nenek  yang telah mengajarinya  sejak kecil.

Setelah persimpangn jalan, ada sebuah rumpun bambu  yang selalu dilewati oleh semua pengguna jalan karena merupakan jalan satu-satunya. Rumpun bambu  itu cukup besar. Tidak ada yang berani memotong rumpun bambu tersebut karena menurut kepercayaan masyarakat sekitar setiap ada niat memotong bambu,  tiba-tiba ada suara yang halus dan seperti berbisik. Di sekitar pohon bambu  itu pun selalu tercium bau yang sangat aneh.

Suara itu seperti  seorang  perempuan  yang sedang berbisik dan merayu. Kadang,  tiba-tiba dari balik rumpun bambu itu muncul sekelebat bayangan putih. Win istri Yadi tidak gentar meski bayangan putih berupa pocong itu muncul di hadapannya.

Berkali-kali ketika Yadi dan istrinya melewati jalan itu selalu bayangan putih itu menampakkan diri. Kadang sedang duduk, atau kadang bergelantungan. Sebelum bayangan putih itu hadir, selalu ada suara seperti berbisik. Pohon bambu itu pun kadang tiba-tiba melengkung dan  menghalangi jalan. Tentu saja pemakai jalan menjadi kaget.

Pernah suatu kali bersamaan munculnya bayangan putih itu, bambu pun berbisik, ada suara yang menyapa, "gasik banget olehe mangkat kerja."

Suara, bisikan atau bayangan putih itu tidak pernah digubris oleh Win istri Yadi. Benar-benar superwoman!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun