Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menimpuk Bu Guru

8 Oktober 2020   07:51 Diperbarui: 8 Oktober 2020   07:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang yang sangat gerah. Kelasku siang ini dipegang oleh Bu Guru yang terkenal killer. Siswa pun sudah siap sejak awal.

Semua serius mengikuti pelajaran hari itu. Semua khusyuk mengikuti penjelasan Bu Guru. Mata yang mengantuk, rasa lelah, lapar dan haus seakan  menjadi satu, tapi tidak dihiraukan. Rasa ketakutan dan keseriusan siswa pun sangat jelas terlihat.

Tibalah Bu Guru memberikan soal latihan. Seluruh siswa serius mencatat dan mengerjakan soal. Pada saat Bu Guru menulis soal di whiteboard, tiba-tiba, ada gumpalan kertas yang sengaja dilemparkan ke arah guru. Seketika itu juga, Bu Guru pasang wajah sangar. Semua siswa tidak berani menunjukkan muka, menunduk takut terkena damprat.

"Siapa yang berani melempar kertas?"

Bu Guru mengitari kelas dan pandangannya merata ke seluruh penjuru. Siswa masih menunduk ketakutan.

"Nggak ada yang ngaku? Ayo kstaria dong, jangan beraninya main lempar saja."

Suara Bu Guru makin meninggi, membuat siswa tidak dapat bernapas lega.

Semua tetap terdiam. Bu Guru masih penasaran dengan pelaku pelemparan kertas.

Kembali suasana kelas hening. Pada menit selanjutnya, sebuah pensil kembali melayang mengenai Bu Guru, saat menulis soal di papan tulis.

Semua siswa saling berpandangan, takut akan episode drama selanjutnya.

"Hm ... ada yang mencoba bermain-main rupanya. Ayo tunjuk jari, siapa yang melempari Bu Guru sampai dua kali?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun