Mohon tunggu...
Naufal Zundan
Naufal Zundan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Saya adalah Mahasiswa dari UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI Hobi saya antara lain Design, Olahraha, Game, serta Mendengarkan Musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik Lobi dan Negosiasi dalam Dunia Olahraga

5 Juli 2023   17:42 Diperbarui: 5 Juli 2023   17:42 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya terfikir tentang bagaimana sih teknik lobi di Indonesia dalam konteks olahraga. sebelumnya saya memang hobi olahraga khususnya Sepak bola. disini saya akan membahas singkat terkait Teknik lobi di Indonesia dalam konteks olahraga.

Teknik lobi adalah praktik yang umum dilakukan di banyak negara, termasuk Indonesia, untuk mempengaruhi keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan olahraga. Teknik lobi bisa dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang memiliki kepentingan dalam dunia olahraga, seperti atlet, manajer tim, federasi olahraga, atau sponsor.

Sebelum membahas lanjut tentang Teknik lobi dalam konteks olahraga, kita harus tau dulu apa sih Teknik lobi itu? 

Teknik lobi ini adalah serangkaian strategi dan taktik yang digunakan untuk mempengaruhi atau memperoleh dukungan, persetujuan, atau perubahan kebijakan dari individu, kelompok, atau organisasi tertentu. Lobi dapat dilakukan di berbagai bidang, termasuk politik, bisnis, dan olahraga. Tujuan utama teknik lobi adalah mempengaruhi pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, atau orang-orang yang memiliki pengaruh untuk mendukung tujuan atau kepentingan tertentu.

Adapun Langkah-langkah dalam melakukan Teknik lobi :

  • Identifikasi tujuan : Menentukan apa yang ingin dicapai melalui lobi dan menetapkan strategi yang sesuai.
  • Penelitian : Mengumpulkan informasi yang relevan tentang target lobi, termasuk pandangan, kepentingan, dan posisi mereka.
  • Komunikasi efektif : Mengembangkan pesan yang persuasif dan argumentasi yang kuat untuk mempengaruhi target lobi.
  • Membangun hubungan : Membangun hubungan dan jaringan dengan orang-orang yang memiliki pengaruh dalam mencapai tujuan lobi.
  • Pendekatan strategis : Menentukan waktu dan cara yang tepat untuk menghubungi target lobi dan mempresentasikan argumen secara efektif.
  • Tindakan tindak lanjut : Mengikuti upaya lobi dengan tindakan tindak lanjut yang tepat untuk memperkuat argumen dan memperoleh dukungan.

Dalam konteks olahraga, teknik lobi seringkali digunakan untuk mempengaruhi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan pengaturan kompetisi, pemilihan tuan rumah, alokasi anggaran, perubahan regulasi, dan kebijakan doping. Berikut beberapa contoh teknik lobi yang sering ditemui dalam dunia olahraga di Indonesia adalah :

  • Pendekatan kepada pejabat dan pembuat kebijakan : Individu atau kelompok tertentu dapat melakukan lobi dengan mendekati pejabat pemerintah atau anggota parlemen yang memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan olahraga. Mereka dapat menggunakan argumentasi dan bukti untuk membujuk pejabat tersebut agar mendukung atau memperjuangkan kepentingan mereka.
  • Pendekatan kepada media : Lobi juga dapat dilakukan melalui media massa, baik media cetak maupun elektronik. Pihak yang memiliki kepentingan dalam olahraga dapat mengirimkan siaran pers, artikel, atau informasi kepada media dengan harapan dapat mempengaruhi pandangan publik dan opini pembuat kebijakan.
  • Bentuk kolaborasi : Kelompok atau organisasi olahraga bisa melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki pengaruh dan kekuatan politik, seperti partai politik, anggota parlemen, atau tokoh masyarakat, untuk membantu memajukan agenda mereka dalam dunia olahraga.
  • Lobbying di tingkat internasional

Dalam olahraga yang memiliki kompetisi internasional, seperti sepak bola, bulu tangkis, atau basket, federasi olahraga Indonesia dapat melakukan lobi di tingkat internasional, baik melalui pertemuan formal, diskusi informal, atau melalui kerjasama dan lobby di dalam badan-badan pengatur internasional.

Namun, penting untuk dicatat bahwa praktik lobi di Indonesia, seperti di negara lain, harus dilakukan dengan integritas dan mematuhi etika yang berlaku. Transparansi, kejujuran, dan penghindaran praktik korupsi adalah nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dalam melakukan teknik lobi agar olahraga Indonesia dapat berkembang secara adil dan berkelanjutan.

Selain Teknik lobi, kita juga tidak asing dengan Negosiasi. Negosiasi ini merupakan proses interaktif antara dua atau lebih pihak yang memiliki kepentingan atau tujuan yang berbeda, dengan tujuan mencapai kesepakatan atau solusi yang saling menguntungkan. Negosiasi dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk bisnis, politik, keluarga, atau hubungan internasional. Tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi kepentingan semua pihak yang terlibat.

Langkah yang dapat kita ambil dalam proses Negosiasi :

  • Persiapan: Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dinegosiasikan dan menetapkan batas-batas yang dapat diterima.
  • Diskusi: Berbagi informasi dan pandangan antara pihak-pihak yang terlibat untuk memahami perbedaan, kepentingan, dan kebutuhan masing-masing.
  • Penawaran dan permintaan: Membuat tawaran dan permintaan konkret yang mengarah pada pencapaian kesepakatan.
  • Kompromi dan penyesuaian: Melakukan pergerakan dan penyesuaian dalam upaya mencapai titik kesepakatan yang saling menguntungkan.
  • Penutupan: Menyetujui kesepakatan dan merumuskan kesepakatan secara tertulis jika diperlukan.
  • Tindak lanjut: Mengimplementasikan kesepakatan yang dicapai dan memastikan keterpenuhan komitmen dari semua pihak.

Dari sini dapat kita ketahui bahwa Teknik lobi dan negosiasi memiliki peran penting dalam dunia olahraga untuk mempengaruhi kebijakan, peraturan, dan keputusan yang berkaitan dengan kompetisi, alokasi anggaran, pemilihan tuan rumah, atau isu-isu lain yang relevan dalam olahraga. Dengan menggunakan teknik lobi, individu, kelompok, atau organisasi dalam dunia olahraga dapat menyuarakan kepentingan mereka kepada pembuat kebijakan, pejabat pemerintah, atau pengambil keputusan lainnya. Ini melibatkan pembangunan hubungan, penyampaian argumen yang kuat, dan strategi komunikasi yang efektif untuk mempengaruhi pandangan dan keputusan mereka. Sementara itu, negosiasi dalam konteks olahraga dapat terjadi antara berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda, seperti atlet, manajemen tim, federasi olahraga, dan sponsor. Melalui negosiasi, pihak-pihak tersebut mencari solusi yang saling menguntungkan dalam hal kontrak, alokasi anggaran, atau persyaratan kompetisi. Proses negosiasi ini melibatkan komunikasi terbuka, diskusi, kompromi, dan mencapai kesepakatan yang memenuhi kepentingan semua pihak yang terlibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun