UIN Walisongo Semarang mengadakan pembuatan gantungan kunci dari tulang daun kepada Ibu-Ibu PKK. Kegiatan itu berlangsung pada Senin (14/02/2022) diikuti Ibu-Ibu PKK Kandri dan mahasiswa KKN UIN Walisongo Kelompok 54 sebagai penyelenggara kegiatan. Â Pada umumnya daun-daun yang berguguran hanya menjadi limbah lingkungan, pada kesempatan kali ini mahasiswa KKN memanfaatkan daun-daun yang berguguran supaya menghasilkan nilai ekonomis.
Mahasiswa KKN MIT DR 13 kelompok 54Mahasiswa KKN UIN Walisongo bersama ibu-ibu PKK desa Kandri pada kegiatan kali ini menggunakan daun yang tebal, yaitu daun sirsak yang mana daun ini memiliki ketebalan daun yang baik sehingga dapat digunakan sebagai kerajinan tangan. Cara pembuatan hiasan ini cukup mudah, yaitu dengan cara menyiapkan daun, sikat gigi, padatan KOH, pemutih dan pewarna pakaian.
Â
Langkah-langkah:
1. Panas kan air dalam wadah, setelah mendidih campurkan dengan padatan KOH
2. Masukkan daun dalam wadah mendidih yang telah berisi larutan KOH
3. Pindahkan daun yang telah di rebus ke dalam wadah air bersih
4. Sikat daun sehingga daun terlihat transparan dengan hati-hati
5. Setelah bersih masukan daun tersebut ke dalam wadah yang berisi pemutih untuk proses pewarnaan
6. Siapkan wadah yang berisi pewarna tekstil untuk pewarnaan selanjutnya
7. Diamkan daun dalam wadah berisi pewarna
8. Tiriskan dan keringkan daun
9. Setelah kering lapisi dengan plastik dan di setrika
10. Gunting dan hias dengan diberi gantungan kunci
Gantungan kunci yang dibuat menggunakan daun sirsak bisa menjadi nilai jual masyarakat Kandri.
"Ternyata daun yang berguguran bisa dijadikan hiasan ya Bu, bagus nih untuk dijual lagi" ujar salah satu ibu PKK Kandri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H