Setiap manusia yang hidup akan mengalami rangkaian tahap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi sesuai dengan usianya. Sehingga seiring dengan pertambahan usia akan dianggap semakin mampu dalam menghadapi kehidupan serta permasalahan yang kompleks. Usia lanjut atau lansia merupakan tahapan kelompok usia paling atas atau dapat dikatakan tahapan akhir dalam masa kehidupan dengan rentang usia menurut WHO 45 – 69 tahun usia pertengahan, 60 – 74 tahun usia lanjut, 75 – 89 tahun usia tua dan > 90 tahun usia sangat tua (Simorangkir et al., 2022). Menjadi tua itu pasti karena penuaan merupakan suatu proses alamiah yang tidak dapat dihindari termasuk proses dalam penuaan yang akan melibatkan beberapa perubahan serta berangsur mengalami penurunan fungsi organ yang tentunya akan berpengaruh pada kualitas hidup pada lansia.
Kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh status kesehatan dari lansia itu sendiri, namun maksud dari status kesehatan yang baik dan lansia sehat merujuk pada kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari harinya meskipun lansia memiliki penyakit poin kuncinya ialah penyakit yang diderita oleh lansia dapat dikontrol dengan baik sehingga tidak mengganggu aktivitas kehidupan lansia secara bio psiko-sosio-spiritual (Utomo, A 2019). Ketika seorang lansia memiliki status kesehatan yang baik maka secara tidak langsung berpeluang besar memiliki kualitas hidup yang baik begitu pun sebaliknya. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup lansia serta menjadikan lansia sehat dan mandiri berupa kebijakan pelayanan kesehatan lansia dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya (Simorangkir et al., 2022). Kesehatan lansia tertuang dalam Undang – undang No. 36 Tahun 2009 pasal 138 ayat 1 menetapkan bahwa Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lansia perlu ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial serta ekonomis sesuai dengan martabat kemanusiaan sehingga dalam memaknai kebijakan tersebut pemerintah menyiapkan beberapa program yang dapat dijadikan sebagai pendukung dalam upaya peningkatan status kesehatan pada lansia. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa program yang di fokuskan pada lansia seperti sebagai berikut :
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar dalam upaya peningkatan dan pemantapan kesehatan lansia, khususnya seperti di puskesmas dan melalui konsep puskesmas santun lanjut usia
- Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia di rumah sakit
- Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi lansia
- Sosialisasi program kesehatan lansia, serta pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan dan pembinaan kelompok usia lanjut / posyandu lansia di masyarakat.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah semata – mata ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan pada lansia. Selain itu, dalam meningkatkan derajat kesehatan pada lansia baik dengan ataupun tanpa masalah kesehatan ada beberapa perilaku sehat yang dianjurkan pada lansia dengan tujuan dapat mencegah serta meminimalkan risiko terjadinya masalah kesehatan :
- Melakukan latihan fisik dengan intensitas sedang 30 menit per hari selama seminggu
- Tidak merokok dan berhenti minum alkohol
- Mengonsumsi makanan sehat dengan memperbanyak buah dan sayur dengan 300 gram sayur dan buah per bari
- Mempertahankan kesehatan mental dan sosial dengan tetap melakukan aktivitas sosial bersama keluarga dan lingkungan sosial
- Menggunakan alat pengaman seperti pegangan tangga saat berjalan menaiki tangga untuk meminimalkan risiko jatuh
- Melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah secara rutin setiap bulannya
(Sitanggang et al., 2021)
Berdasarkan beberapa penelitian yang mendukung berkaitan dengan hidup sehat dan berkualitas pada lansia, Menurut penelitian oleh (Eko & Happina, 2020) mengatakan bahwa peningkatan kualitas hidup pada lansia dapat dilakukan melalui senam sehat jantung yang dapat dilakukan pula untuk tindakan preventif atau pencegahan terhadap gejala penyakit yang sering kali terjadi pada lansia. Penelitian oleh (Rospia et al., 2022) melakukan senam lansia sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan fisik dalam mendukung lansia tangguh dan para lansia dianjurkan untuk perbanyak dalam mengonsumsi buah serta sayur. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pemberian pelayanan kesehatan dan edukasi kesehatan secara personal (Sudarmaja et al., 2020).
Â
ReferensiÂ
Eko, E., & Happina, O. (2020). UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA MELALUI SENAM SEHAT JANTUNG DI PANTI PELAYANAN LANJUT USIA ( PPSLU ) SUDAGARAN BANYUMAS. 1(1), 116–125. http://ojs.cahayamandalika.com/index.php/abdimandalika/article/view/367/283
Rospia, E. D., Cahyaningtyas, D. K., Lestari, C. I., Amilia, R., & Pamungkas, C. E. (2022). Pemberdayaan lansia melalui senam lansia sebagai upaya meningkatkan kesehatan fisik dalam mendukung lansia tangguh. 6, 3047–3051.
Simorangkir, L., Ginting, A. A. Y., Saragih, I. S., Saragih, H., & Simarmata, J. (2022). Mengenal Lansia dalam Lingkup Keperawatan. Yayasan Kita Menulis. https://books.google.co.id/books?id=rWecEAAAQBAJ
Sitanggang, Y. F., Frisca, S., Sihombing, R. M., Koerniawan, D., Tahulending, P. S., Febrina, C., Purba, D. H., Saputra, B. A., Rahayu, D. Y. S., & Paula, V. (2021). Keperawatan Gerontik. Yayasan Kita Menulis. https://books.google.co.id/books?id=6bAfEAAAQBAJ
