Mohon tunggu...
Haris Danial
Haris Danial Mohon Tunggu... Lainnya - Dosen

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

HMJ Pendidikan Bahasa Inggris UNG Berhasil Mentrasformasi Desa Dunggala Menjadi Desa Cerdas Berbasis Ekonomi Mandiri Era 4.0

26 Agustus 2024   21:45 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:49 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. PPK Ormawa HMJ Pendidikan Bahasa Inggris UNG Tahun 2024/DOK. PRI

Transformasi Desa Cerdas berbasis Ekonomi Mandiri Era 4.0 Melalui Pojok Literasi Bermotif Asset-Based Community Development untuk Mengembangkan Lifeskill Masyarakat Dunggala merupakan salah satu program pengembangan giat literasi yang bertujuan untuk mengembangkan lifeskill masyarakat Dunggala. Berorientasi pada motif Asset-Based Community Development, program ini diharapkan mampu mengembangkan asset (potensi) masyarakat yang berimplikasi pada ekonomi mandiri era 4.0. Program ini dilakukan sebagai bentuk pengembangan (lanjutan) terhadap pelaksanaan program PPK Ormawa tahun sebelumnya yang berorientasi pada motif Culturepreneurship di Desa Dunggala. Motif Asset-Based Community Development atau biasanya diistilahkan strategi ABCD dalam pemberdayaan masyarakat menyajikan pola tahapan 5D (Discovery, Dream, Design, Define, dan Destiny. Melalui tahapan Discovery, tim PPK Ormawa menelusuri permasalahan yang dihadapi oleh desa Dunggala yang dijabarkan dalam beberapa bagian, antara lain: kurangnya kompetensi masyarakat dalam pemasaran digital dan pemanfataan potensi lokal yang berpeluang untuk branding produk, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap limbah dan sampah, rendahnya melek aksara arab, kurangnya pemahaman terhadap teknologi, dan krisis buta aksara. Aspek ini bertolak belakang dengan potensi sumber daya yang dimiliki oleh desa Dunggala yaitu  sudah adanya PKBM Nurain untuk sekolah non formal, UKM Ain Karawo sebagai wadah keterampilan produk unggulan daerah, akses internet desa, LKP Risla sebagai wadah keterampilan olahan pangan lokal, budidaya jagung dan cabe rawit, TBM Nurain sebagai wadah literasi bagi masyarakat, banyaknya produk olahan rumah tangga, TPA Al-Irsyadul Mubin  sebagai wadah mengasah kompetensi baca tulis quran, jumlah anak-anak usia 3-18 tahun sebanyak 106 orang sebagai bibit generasi unggul, dan masyarakat yang saling peduli dan gotong royong dalam memajukan desa. Namun sayangnya, optimalisasi potensi desa ini belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, tim PPK Ormawa berinisiasi membentuk 5 pojok literasi yang dikemas dalam istilah 5 Edu, antara lain: 1) Edupreneurship, 2) Eduhealth, 3) Edufaith, 4) Edutech, dan 5) Eduliteracy.  Setiap kluster pojok literasi di atas tentunya mengacu pada peningkatan lifeskill masyarakat Dunggala. Luaran yang diharapkan adalah luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib berupa buku refleksi ormawa, rigkasan eksekutif, media publikasi elektronik, poster kegiatan, sedangkan luaran tambahan berupa produk riil, artikel ilmiah, dan publikasi media massa, Modul atau manual pembelajaran, dan Peraturan desa terkait pojok literasi. Harapannya, program ini dapat meningkatkan kompetensi lifeskill masyarakat Dunggala menuju ekonomi mandiri era 4.0 sebagaimana merespon Peraturan percepatan pencapaian SDGs Desa yang diatur dalam Perbup Bone Bolango No.15 Tahun 2022 tentang Kewenangan Desa dalam Pelaksanaan Prioritas Penggunaan Dana Desa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun