Hallo Guys,, kalian tahu tidak tentang ubi jalar yang terkenal di desa. Tapi memiki kegunaan yang besar. Mungkin di setiap buah atau sayuran pati memilki kegunaan masing-msing. Tapi yang teman-teman harus perhatikan untk para ukhti penting sekali untuk membacanya. Ukhti yang memiliki rasa nyeri saat menstruasi, sangat pas untuk membacanya. Ubi jalar tidak hanya mengandung karbohidrat tetapi juga nutrisi penting lain yang baik untuk tubuh. Ubi jalar juga mengandung senyawa mirip estrogen yang bisa meringankan nyeri haid. Rasa sakit menstruasi biasanya disebabkan adanya kontraksi rahim. Selain itu bisa juga nyeri haid karena faktor hormonal (ketidakseimbangan hormon), psikis atau kecemasan berlebihan.
Ubi jalar telah dikenal sebagai obat alternatif alami untuk terapi estrogen atau dehydroepiandrosterone karena penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa ubi jalar mengandung senyawa yang disebut diosgenin, yang dapat dikonversi menjadi steroid yang berbeda, seperti estrogen, seperti dilansirLivestrong, Senin (14/3/2011). Ubi jalar dikenal dengan nama berbeda di setiap daerah, seperti American yam, caiapo, China root, colic root, wild yam, natural DHEA, fitoestrogen dan rheumatism root.
Untuk mendapatkan khasiatnya, ubi jalar bisa dimakan langsung dalam bentuk ubi rebus atau diolah menjadi makanan lain. Ubi jalar juga tersedia dalam bentuk bubuk dan pil di beberapa daerah.
Ubi jalar digunakan sebagai terapi pengganti estrogen, serta mengatasi masalah menstruasi, menopause dan osteoporosis. Kegunaan lain seperti mengurangi diverticulosis yaitu penyakit usus, keluhan kandung empedu, dan radang sendi. Ubi jalar bisa digunakan oleh laki-laki dan perempuan untuk meningkatkan dorongan energi dan seks. Perempuan juga bisa menggunakan ubi jalar untuk pembesaran payudara.
Jadi, Tidak perlu lagi untuk membeli obat sebagai mengurangi rasa nyeri haid kita. Cukup untuk mengkonsumsi ubi jalar. Biasakan kita untuk hidup sehat dan alami. Karena itu lebih baik guys..
Terimakasih.semoga bermanfaat untuk kalian ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H