Di seminar ini, siswa diajak untuk mengenali tanda-tanda stres dan belajar cara mengatasinya. Beberapa metode sederhana yang dibahas adalah:
1. Latihan Relaksasi: Teknik pernapasan atau meditasi untuk menenangkan pikiran.Â
2. Olahraga Rutin: Aktivitas fisik membantu melepas hormon endorfin yang baik untuk mood.Â
3. Manajemen Waktu: Membuat jadwal harian yang seimbang antara belajar, bermain, dan istirahat.Â
Seminar ini memberikan solusi juga teori yang nyata. Salah satunya adalah pentingnya edukasi berkelanjutan tentang kesehatan mental, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. Selain itu, pembicara juga mengajak siswa untuk menjadi agen perubahan. Dengan membagikan ilmu yang merekadapatkan, para siswa diharapkan dapat membantu teman-teman lain yang mungkin sedang mengalami kesulitan.
 Di era teknologi, kesehatan mental menjadi topik yang tidak boleh diabaikan. Melalui seminar ini, siswa SMAN 4 Tasikmalaya belajar untuk lebih sadar akan dampak teknologi terhadap kehidupan mereka, sekaligus menemukan cara untuk menghadapinya.Â
Pada akhirnya, teknologi adalah alat. Bagaimana kita menggunakannya akan menentukan apakah ia menjadi teman yang mendukung, atau musuh yang merugikan. Remaja, sebagai generasi penerus, memiliki potensi besar untuk menciptakan keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata, membangun masa depan yang lebih sehat secara mental. Dengan langkah kecil namun bermakna, seperti yang dilakukan dalam seminar ini, kita bisa berharap generasi muda yang lebih tangguh menghadapi tantangan era digital
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H