Purwakarta - Galeri Wayang Purwakarta berdiri sejak Februari 2017, yang terletak di kompleks perkantoran Sekretariat Daerah (Setda) Purwakarta. Galeri ini menyimpan beraneka jenis wayang asli Nusantara. Selasa, (10/12/2024).
Menurut Pak Gerry, “Tantangan utama galeri wayang ini dalam melestarikan seni pewayangan yaitu pada promosi, adanya media dan membutuhkan suara serta biaya untuk melestarikannya”.
“Tantangan besar kami selama pandemi COVID-19, termasuk penurunan jumlah pengunjung, terbatasnya acara budaya, dan minimnya pendanaan,” ujarnya. “Namun, kami membuka peluang baru, seperti mengadaptasi teknologi digital untuk mempromosikan seni pewayangan melalui media sosial dan pertunjukan daring,” tambah Pak Gerry.
Lokasi galeri wayang ini juga masyarakat kurang banyak yang mengetahuinya, minimnya minat generasi muda dan persaingan dengan budaya modern serta peluang peminat banyak dari kalangan anak TK sampai SMA yang semakin meningkat daripada kalangan masyarakat/umum dengan adanya inovasi, promosi digital, dan kolaborasi lintas sektor.
“Dalam melestarikan seni pewayangan di Galeri Wayang Purwakarta melibatkan pemerintah, seniman, pengelola galeri, komunitas, generasi muda maupun tua dan seluruh masyarakat,” ujar Pak Gerry.
Galeri Wayang dapat beradaptasi dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi tanpa meninggalkan akar tradisi Galeri melalui digitalisasi koleksi, pertunjukan daring, dan promosi di media sosial.
Kolaborasi dengan komunitas seni dan edukasi virtual menjadi strategi untuk menjaga eksistensi seni tradisional ini di tengah keterbatasan.
"Kita harus berinovasi melalui edukasi, workshop, media sosial, serta kolaborasi dengan seniman dan komunitas agar wayang tetap hidup dan relevan, " kata Nirma.
Modernisasi teknologi tanpa mengubah esensi tradisi yang berkolaborasi dengan komunitas, program edukasi, dan pengembangan wisata budaya juga menjadi kunci pelestarian seni pewayangan agar tetap relevan bagi generasi muda.