Nagari Cupak, Kabupaten Solok -- Pada Sabtu, 25 Januari 2025, TIM KKN UNAND 1 CUPAK 2025 melaksanakan kegiatan pembangunan pembatas di SDN 5 Cupak. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mempercantik lingkungan sekolah, tetapi juga untuk menunjukkan bukti sejarah dan keabsahan dari warisan budaya yang ada di Nagari Cupak. Mengutip wawancara dari Pihak Kerapatan Adat Nagari Cupak, Nagari Cupak, yang terletak di Minangkabau, memiliki sejarah yang kaya dan beragam, dihuni oleh lima suku utama: Malayu, Sikumbang, Piliang, Jambak, dan Caniago. Sejak awal, suku Malayu dan Sikumbang merupakan penduduk pertama yang menetap di wilayah ini. Seiring berjalannya waktu, kedatangan suku-suku lain semakin memperkaya budaya dan tradisi setempat. Pertemuan kelima suku di Taratak Padam Dama melahirkan kesepakatan untuk hidup bersatu, yang diabadikan dalam monumen Batu Nan Limo sebagai simbol persatuan.
Dalam semangat yang sama, TIM KKN UNAND Tahap 1 CUPAK 2025 berupaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai sejarah dan budaya ke dalam lingkungan pendidikan. Pembangunan pembatas di SDN 5 Cupak diharapkan dapat menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan kebersamaan yang telah menjadi landasan masyarakat Nagari Cupak. Selain itu, pembatas ini juga diharapkan dapat memberikan suasana yang lebih nyaman dan aman bagi siswa dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari dosen pembimbing lapangan, Ibu Dr. Zozy Aneloi Noli, yang turut mendorong mahasiswa KKN untuk memadukan aspek akademik dengan pelestarian budaya. Kehadirannya dalam proses KKN menjadi motivasi bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan untuk kepentingan masyarakat.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pihak sekolah, yang melihatnya sebagai langkah konkret untuk memperkuat identitas budaya di kalangan generasi muda. Dengan adanya pembatas ini, diharapkan siswa dapat lebih menghargai sejarah dan tradisi yang ada, serta merasa bangga menjadi bagian dari Nagari Cupak yang kaya akan nilai-nilai luhur.
Tak hanya di SDN 05 Nagari Cupak, terdapat pula peninggalan sejarah menhir lainnya yang terletak di tengah lapangan bola kaki Balai Buruak, Jorong Sungai Rotan, Nagari Cupak. Di sana berdiri kokoh tiga batu menhir yang dikenal dengan nama Batu Basandiang Tigo. Layaknya tiga saudara yang saling menghormati, batu-batu ini berdiri dengan posisi sedikit condong menghadap satu sama lain, menggambarkan rasa hormat antar sesama. Di depannya terdapat tiga batu datar yang menjadi saksi berbagai musyawarah penting dalam penyelesaian masalah yang ada.
TIM KKN UNAND 1 CUPAK 2025, dengan arahan dan bimbingan dari Ibu Dr. Zozy Aneloi Noli, juga melakukan pemagaran pada situs ini sebagai upaya mengintegrasikan peninggalan sejarah serta sebagai pengingat akan pentingnya nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur. Ia menjadi saksi bisu perjalanan sejarah masyarakat Sungai Rotan, sekaligus menjadi simbol persatuan dan kesatuan yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
TIM KKN UNAND 1 CUPAK 2025 berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya akan mempercantik menhir, tetapi juga menjadi inspirasi bagi siswa serta masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada di Nagari Cupak. Dengan semangat kebersamaan dan persatuan, Nagari Cupak diharapkan akan terus maju dan berkembang, selaras dengan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para pendahulu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI