Mohon tunggu...
Zullyandri Ramadhani
Zullyandri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Mengambil konsentrasi jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Dunia Jurnalistik, Jurnalisme, Jurnalis Hingga Pers

21 Mei 2023   17:14 Diperbarui: 21 Mei 2023   17:22 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnalistik dan Jurnalisme, kedua hal tersebut memiliki dasar dan tujuan yang berbeda, namun banyak orang-orang yang belum tahu perbedaan antara kedua hal tersebut. Yuk simak penjelasan berikut untuk mengetahuinya!

Sederhananya, jurnalistik merupakan suatu bentuk kegiatan mengumpulkan,menyusun,mengedit dan menyajikan suatu berita.  The Free Dictionary, juga menjelaskan bahwa jurnalistik adalah materi yang ditulis untuk dipublikasi. Jadi jurnalistik adalah kegiatan untuk mengumpulkan segala bahan untuk sebuah berita hingga menyajikannya. 

Sedangkan Jurnalisme mengacu kepada suatu paham bahwa didalam menyajikan suatu berita terdapat etika,prinsip serta nilai-nilai luhur yang tidak bisa diabaikan begitu saja oleh para jurnalis.

Seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik bisa disebut sebagai Jurnalis atau wartawan. Para jurnalis ini dilindungi oleh UU serta hak-hak dalam melakukan pekerjaan mereka, salah satunya ialah hak tolak dan hak jawab. 

Hak tolak disini bertujuan untuk melindungi  segala informasi mengenai narasumber maupun sumber-sumber yang ada. Jadi, mengenai segala  hal yang telah dliput, jurnalis memegang hak penuh untuk menentukan manakah informasi yang bersifat anonim dan bisa dilihat publik, Contohnya seseorang yang mengadukan pelecehan kepada polisi, Jurnalis biasanya akan menanonimkan identitas korban.. 

Sedangkan hak jawab akan digunakan jurnalis untuk memberikan tanggapan/ pendapatnya kepada redaksi untuk ditindak lanjuti apabila jurnalis tersebut mendapati dirinya dirugikan dengan perkataan/tulisan seseorang, Contohnya Seorang jurnalis yang menjadi korban kekerasan di lokasi liputan, lalu melaporkannya kepada redaksi hingga pihak berwajib.

Istilah jurnalistik berkembang sehingga memunculkan kata baru "Pers". Lalu, orang menyamakan istilah jurnalistik dengan pers. Jurnalis juga memiliki fungsi koreksi, dimana fungsi ini memiliki tujuan bahwa siapapun boleh mengoreksi atau memberi tahukan hal yang sebenarnya terhadap kekekliruan  suatu berita yang telah diunggah oleh pers, baik kekeliruan tentang perusahaan,dirinya atau orang lain. Contohnya Selebritas yang merasa bahwa didalam berita terdapat rumor tentang dirinya memiliki kekeliruan, lalu mendatangi perusahaan berita tersebut untuk meminta penarikan berita.

Para jurnalis dikenal dengan sikap skeptis mereka. Tom Friedman dari New York Times mengungkapkan bahwa skeptis ialah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepatian agar tidak mudah ditipu. Seseorang yang memiliki sikap skeptis akan mengatakan "Saya kira itu tidak benar, akan saya cek terlebih dahulu".  Jadi, sikap skeptis merupakan sikap keraguan atas sesuatu. Keraguan tersebut akan menimbulkan pertanyaan untuk para jurnalis. 

Seorang jurnalis harus memiliki sikap skeptis, karena sebagai jurnalis yang harus menympaikan berita yang dengan berdasarkan fakta, jurnalis harus meragukan sesuatu yang masih belum pasti keberadaanya. Jika seorang jurnalis tidak memiliki sikap skeptis, maka bisa dikatakan ia bukanlah seorang jurnalis yang professional. Akan tetapi sangat disayangkan, banyak industri media yang masih 'malas' menggunakan sikap skeptis ini, dan cenderung hanya mengikuti arus media lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun