saya sangat prihatin dengan merebaknya kasus tawuran, yang tidak lain dan tidak bukan hanya mencerminkan: primitivitas, banci, penakut beraninya keroyokan, tidak berbudaya, bodoh, zhalim, tidak intelek (walau jelas2 kejadiannya di kampus) dsb. dan ini sangat serius, nyaris tak berbatas. antar kampung, antar agama, antar falultas / universitas, antar sekolah, antar suku, antar pekerja dan karyawan, antar fans klub bola atau klub musik tua muda, wanita dan anak2 dst. dan saya heran ini tidak pernah terjadi pada zaman pak harto berkuasa. ( apa ada hubungannya ya ?)
saya mengusulkan kepada pihak keamanan untuk serius menangani tawuran ini ( kalau perlu minta bantuan kepada TNI, mohon menghilangkan dulu gengsi korps karena masalah ini jauh lebih serius dari pada korps) dengan cara: tangkap siapa saja yang terlibat, masukin penjara, proses dan minta pengadilan menghukum seberat beratnya. kalau bisa yang paling ringan 5 tahun penjara dan yang berat seumur hidup. kedua untuk meredam dalam waktu singkat mencegah kerusakan dan korban yang banyak aparat bisa saja mengambil tindakan tembak di tempat.
upaya pencegahan dengan penempatan pasukan / aparat bersenjata sebanyak banyaknya kami kira juga positip. peningkatan kegiatan intel juga harus dilakukan. dan yang juga penting adalah keterlibatan bersama TNI Polri, agar mereka akur dan lebih mesra... dengan demikian kita sudah mengurangi satu resiko tawuran lainnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H