Mohon tunggu...
zulkifli zulkifli
zulkifli zulkifli Mohon Tunggu... -

seseorang yang bangga akan Indonesianya, dan akan melakukan apapun demi kebaikan kebanggaannya tsb. tinggal di medan, wiraswasta, usia tidak muda lagi 42. hobby baca tulis, politik-sosial-budaya-ekonomi-agama dan filsafat. salam kenal buat semua

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tawuran Keterlaluan

3 Juni 2010   03:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:47 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saya sangat prihatin dengan merebaknya kasus tawuran, yang tidak lain dan tidak bukan hanya mencerminkan: primitivitas, banci, penakut beraninya keroyokan, tidak berbudaya, bodoh, zhalim, tidak intelek (walau jelas2 kejadiannya di kampus) dsb. dan ini sangat serius, nyaris tak berbatas. antar kampung, antar agama, antar falultas / universitas, antar sekolah, antar suku, antar pekerja dan karyawan, antar fans klub bola atau klub musik tua muda, wanita dan anak2 dst. dan saya heran ini tidak pernah terjadi pada zaman pak harto berkuasa. ( apa ada hubungannya ya ?)

saya mengusulkan kepada pihak keamanan untuk serius menangani tawuran ini ( kalau perlu minta bantuan kepada TNI, mohon menghilangkan dulu gengsi korps karena masalah ini jauh lebih serius dari pada korps) dengan cara: tangkap siapa saja yang terlibat, masukin penjara, proses dan minta pengadilan menghukum seberat beratnya. kalau bisa yang paling ringan 5 tahun penjara dan yang berat seumur hidup. kedua untuk meredam dalam waktu singkat mencegah kerusakan dan korban yang banyak aparat bisa saja mengambil tindakan tembak di tempat.

upaya pencegahan dengan penempatan pasukan / aparat bersenjata sebanyak banyaknya kami kira juga positip. peningkatan kegiatan intel juga harus dilakukan. dan yang juga penting adalah keterlibatan bersama TNI Polri, agar mereka akur dan lebih mesra... dengan demikian kita sudah mengurangi satu resiko tawuran lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun