Asa Firda Nihaya mendadak jadi sensasi pemberitaan nasional sejak tulisannya di media sosial facebook di-share oleh ribuan orang. Afi sapaan singkatnya, bahkan diundang di acara talk show Kompas TV, yang dibawakan oleh Rossi. Acara diskusi itu menampilkan sosok Afi sebagai seorang anak muda yang memiliki pemikiran “cemerlang” terkait persoalan agama dan kebangsaan, dimana topik tersebut menurut penulis terkesan bukan lah topik menarik yang dibahas oleh kebanyakan anak muda lain seusianya.
“Setiap agama mengajarkan kedamaian, mengajarkan kasih sayang. Arti agama sendiri, a adalah tidak, dan gama artinya kacau. Jadi agama yang membuat kekacauan adalah kesalahan pemahaman dari pemeluknya” – Afi
Banyak orang kagum akan pemikiran gadis 18 tahun ini. Dari netizen kurang terkenal, sampai tokoh nasional, ramai-ramai memberikan pujian atas tulisan di facebooknya itu.
Bahkan apresiasi itu langsung datang dari Presiden Ir. Joko Widodo, Jokowi mengundang Afi untuk bertemu dan mengikuti upacara bendera di hari kebangkibatan Pancasila di gedung Pancasila, Jakarta, 01 Juni 2017 silam. Seolah itu menjadi jawaban dari doa, dan rasa kekagumannya kepada Jokowi.
“Beliau pemimpin pertama yang blusukan. Mendengar langsung keluh kesah masyarakat.” Ungkap Afi, yang saya kutip dari kompas.com.
Namun, sebelum pertemuan berlangsung, kabar soal aksi plagiarimse Afi pada tulisan yang berjudul “Agama Kasih” menyeruak ke permukaan. Penulis cukup tersentak dengan tulisan berjudul “Drama “Dugaan” Plagiarisme Afi Nihaya Faradisa” yang ditulis oleh Pringadi Abdi Surya. Dik Afi telah terkonfirmasi, melakukan aksi plagiat atas tulisan Mita Handayani.
Tak cukup disitu, dugaan kurang menyenangkan kembali menghampiri Afi. Melalui jejak digitalnya, Afi diduga telah bergabung pada grup Anda Bertanya, Aties Menjawab atau biasa disingkat ABAM. Skrinsut ini penulis temukan pada akun twitter @zumpio, dengan caption “Si Afi ini rupanya sama dengan si Sahal agamanya: ngak jelas”
Pada postingan wall tersebut, Afi menuliskan sesuatu yang cukup kontradiktif dengan citra Afi sebagai seorang Muslimah moderat yang taat. Meski tulisan Afi di dinding grup facebook ABAM tersebut harus kembali dikonfirmasi kebenarannya, namun tidak pelak skrinsut pernyataan Afi di grup Aties adalah sesuatu yang mengagetkan. Karena di banyak acara diskusi, Afi selalu menyampaikan pesan-pesan agama yang moderat, toleran, dan kasih. Sekaligus, Afi juga mengkampanyekan Islam yang damai, dan melawan Islam yang radikal.
Melalui tulisan ini, penulis tidak bermaksud untuk menyerang Afi atau menuduh Afi. Afi harus menjelaskan dengan sejelasnya mengenai postingan tersebut, dengan klarifikasi Afi bisa menganulir citra buruk yang terlanjur ter-sharing di media sosial terkait postingan di wall grup kaum Aties itu.
Karena beberapa hari yang lalu, sebelum penulis menemukan skrinsut di grup ABAM, penulis juga menemukan tweet @maysirahza yang memuat:
“pantesan nada tulisan Afi itu serasa familiar di kuping gue. Dulunya rajin main ke forum ateis tho. Argumen warisan itu populer di aties.”