Mohon tunggu...
Zulkifli
Zulkifli Mohon Tunggu... Saya butuh profesi -

Tak butuh waktu lama untuk menikmati dunia, durasi baca saya cuma sekitar 1-2 menit, silakan dinikmati sesingkat itu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anda Tidak Percaya Alien, Maka Anda Sombong

22 Oktober 2014   02:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:12 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="e.t (xrea.com)"][/caption] Teringat tadi pagi sewaktu berdiskusi dengan teman karib, tentang jelajah otak manusia soal kehidupan di alam semesta. Mari kita bermain logika! Kehidupan di luar bumi atau bahasa kerennya kehidupan ekstraterestrial masih menjadi perdebatan seru oleh kalangan yang berilmu. Mereka sering mengeluarkan argumentasi pembuktian, bahwasanya mustahil hanya bumi yang "bernyawa". Tidak hanya ilmuawan hebat yang perang kata terkait kehidupan asing di luar capaian manusia, manusia bumi ahli-less pun masih sering berargumen tentang apa yang disebut sebagai extraterrestrial life ini. Untuk mereka yang tidak percaya, menilai kehidupan di luar bumi hanya sebatas halusinasi, ada pula yang menilai makhluk luar angkasa hanyalah karangan pihak-pihak pencari untung, sampai pada tuduhan bahwa teori E.T adalah konspirasi wahyudi dan Amiriki. Kalangan yang percaya tentang adanya sebuah kehidupan lain di luar bumi pun punya argumentasinya sendiri, mulai dari seringnya penampakan UFO (unidentified flying object) di belahan bumi, keanehan pada beberapa kasus corpcircle yang sulit dipercaya itu adalah buatan manusia, serta cerita-cerita tentang penculikan oleh alien sampai legenda tentang suku Lemuria yang mengungsi ke rasi bintang guna menghindari serangan ekspansi Atlantis ke benua Mu. Segala macam perdebatan kaum ahli-less diatas adalah bukti tak terbantahkan bahwa manusia haus akan pengetahuan alam semesta yang maha luas ini. Yang sayangnya hingga sekarang manusia punya akses amat terbatas untuk menggali informasi penting tentang seluruh kehidupan di luar bumi. Maha luas, iya. Alam semesta ini sangat amat luas. Kita hidup disebuah partikel kecil diantara ribuan triliun partikel di luar sana. Bumi hanyalah salah satu penghuni dari rumah galaksi bimasakti (milky way), salah satu diantara ratusan miliar bintang yang berfungsi sama seperti matahari di tata surya kita dengan dikitari oleh puluhan miliar planet yang bahkan belasan miliar diantaranya mirip dengan bumi. Dan itu baru di rumah kita, Bimasakti. Sementara jumlah total galaksi di seluruh alam semesta yang maha luas ini ada lebih dari ratusan miliar unit galaksi. Amat luas. Sangat luas. Maha luas. Sekali lagi, kita harus sadar akses manusia untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan di luar bumi sangatlah terbatas, bahkan NASA baru akan mengirim manusia pertama ke planet Mars, pada tahun 2030 nanti. Di lain sisi, penemuan demi penemuan planet yang mempunyai karakteristik mirip bumi bermunculan seiring waktu. Akan amat pongah bila kita begitu cepat menyimpulkan tidak ada kehidupan "alien" di luaran sana. Sementara tempat tinggal kita tak ubahnya sebutir pasir diantara ribuan hektare pasir di salah satu pantai. Salah satu pantai diantara miliaran pantai diseluruh dunia. Tulisan santai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun