Sekitar dua jam lamanya saya menyusuri jalan dari Kota Makassar menuju Kota Malino. Lalu dari Malino menuju Air Terjun Takapala. Jaraknya mungkin sekitar 75 Km. Bepergian dengan seorang diri menggunakan sepeda motor. Untuk mengobati rasa penasaran dan sekaligus refreshing dari kepenatan kerja di kantor. Rute perjalanannya lumayan berkelok-kelok, bagai melewati punggung ular raksasa yang sedang meliuk-liuk dengan lembut. Rute pegunungan pada umumnya saya kira. Kondisi jalan lumayan baik, meskipun dibeberapa titik masih ada yang rusak, masih dalam proses pengaspalan, dan berdebu karena kebetulan musim kemarau. Dalam perjalanan saya juga melewati bendungan bili-bili. Dimana bendungan ini merupakan bendungan terbesar di Sulawesi Selatan, menurut wikipedia. Ternyata bendungan itu ramai juga dikunjungi, terutama sore hari. Terbukti ketika perjalanan pulang menuju kota Makassar. Ketika telah memasuki kota malino, berarti jara yang tersisa sekitar 5 km lagi. Saya pun bertanya kepada warga sekitar untuk mendapat petunjuk arah, setelah salah mengambil belokan tadi ketika masuk. Sempat tersesat sedikit. Mungkin itu salah satu resiko pertama kalinya ke suatu tempat dan seorang diri pula. Untuk jalan masuk beberapa ada medan yang cukup curam, jadi saya pun harus lebih hati-hati dan waspada. Tiba di lokasi, cukup membayar karcis masuk tiga ribu rupiah dan parkir motor dua ribu rupiah. Puas rasanya setelah sampai di tujuan. Curahan airnya pada saat itu tidak terlalu besar, mungkin karena sedang musim kemarau. Disekitarnya terdapat batu-batu lumayan besar. Sembari menikmati pemandangan bisa ditemani dengan menyantap es cendol yang banyak dijajakan oleh warga sekitar. Beberapa foto yang sempat saya ambil dengan kamera hp samsung [caption id="attachment_199055" align="aligncenter" width="300" caption="Air Terjun"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H