Mohon tunggu...
Roni Alimuddin
Roni Alimuddin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bukan seorang penulis, hanya sekedar mencatat sedikit perjalanan hidup

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyapa Takapala

14 September 2012   14:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:28 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar dua jam lamanya saya menyusuri jalan dari Kota Makassar menuju Kota Malino. Lalu dari Malino menuju Air Terjun Takapala. Jaraknya mungkin sekitar 75 Km. Bepergian dengan seorang diri menggunakan sepeda motor. Untuk mengobati rasa penasaran dan sekaligus refreshing dari kepenatan kerja di kantor. Rute perjalanannya lumayan berkelok-kelok, bagai melewati punggung ular raksasa yang sedang meliuk-liuk dengan lembut. Rute pegunungan pada umumnya saya kira. Kondisi jalan lumayan baik, meskipun dibeberapa titik masih ada yang rusak, masih dalam proses pengaspalan, dan berdebu karena kebetulan musim kemarau. Dalam perjalanan saya juga melewati bendungan bili-bili. Dimana bendungan ini merupakan bendungan terbesar di Sulawesi Selatan, menurut wikipedia.  Ternyata bendungan itu ramai juga dikunjungi, terutama sore hari. Terbukti ketika perjalanan pulang menuju kota Makassar. Ketika telah memasuki kota malino, berarti jara yang tersisa sekitar 5 km lagi. Saya pun bertanya kepada warga sekitar untuk mendapat petunjuk arah, setelah salah mengambil belokan tadi ketika masuk. Sempat tersesat sedikit. Mungkin itu salah satu resiko pertama kalinya ke suatu tempat dan seorang diri pula. Untuk jalan masuk beberapa ada medan yang cukup curam, jadi saya pun harus lebih hati-hati dan waspada. Tiba di lokasi, cukup membayar karcis masuk tiga ribu rupiah dan parkir motor dua ribu rupiah. Puas rasanya setelah sampai di tujuan. Curahan airnya pada saat itu tidak terlalu besar, mungkin karena sedang musim kemarau. Disekitarnya terdapat batu-batu lumayan besar. Sembari menikmati pemandangan bisa ditemani dengan menyantap es cendol yang banyak dijajakan oleh warga sekitar. Beberapa foto yang sempat saya ambil dengan kamera hp samsung [caption id="attachment_199055" align="aligncenter" width="300" caption="Air Terjun"][/caption]

1347634459642984398
1347634459642984398
1347633777673792523
1347633777673792523
Mohon maaf kalo kata-katanya masih acak-acakan. Silahkan di caci maki. Ini juga tulisan pertama saya di kompasiana. Selama ini cuma jadi silent reader.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun