Mohon tunggu...
Zulkarnain Patunrangi
Zulkarnain Patunrangi Mohon Tunggu... swasta -

belajar menulis untuk mengisi kekosongan waktu.. tertarik dengan Sosial, Budaya, Hukum, Ekonomi, Politik dan HAM.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pak Beye dan Istananya Bawa Wisnu Nugroho Jadi Artis

7 Agustus 2010   07:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:14 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_218222" align="aligncenter" width="309" caption="seri buku Wisnu Nugroho yang akan diterbitkan oleh kompasiana dan kompas"][/caption]

Tiga hari setelah diluncurkan buku "pak beye dan istananya" kini sang penulis mulai "sibuk", kalo sebelumnya mas Unang Muchtar menulis Sebentar Lagi Wisnu Nugroho Membeli Istana Cikeas (Harap Maklum, Milyader Baru)…. maka kali ini saya mencoba untuk menulis Wisnu Nogroho akan jadi artis betapa tidak, belum seminggu keluaran bukunya kini mas inu sibuk di undang kiri kanan dan bisa dikatakan selama ini hanya face to face dengan orang yang diwawancarai, kan dia wartawan. tapi setelah keluar bukunya yang notabenenya hanya di posting di blog www.kompasiana.com. "mungkin" dengan banyaknya pembaca dan komentar dan disisilain memang menarik untuk di angkat ke khalayak ramai, maka sang admin kompasianapun menerbitkan menjadi buku.

Dari pandangan awam dan masyarakat yang tidak bersentuhan langsung dengan Istana dan Presiden mungkin menjadi menarik ketika hal-hal itu dapat diangkat. mengutip bahasa Mas Inu "mengabarkan tidak penting agar yang penting tatap penting" inilah yang dapat membuat Mas Inu jadi "artis" yang memiliki nilai seni dalam menulis dan bumbuhi data-data outentik yaitu foto sehingga menarik dan dapat dibaca oleh orang lain.

Kalau kita menilai artis selama ini adalah infotainment dan orang sering tampil dan diundang kiri-kanan untuk menghibur para fans-nya, dimintai tandangannya sebagai kenang-kenangan. begitu pula dengan Mas Inu, sejak diluncurkan buku pertama pak beye dan istananya, kini mas inu mulai sibuk menghadiri undangan dan membumbuhi tandatangan kepada pemgemar bukunya, selain itu Mas Inu sudah sibuk kiri-kanan menghadiri undangan diskusi dan talkshow di media elektronik baik radio dan tv untuk menjelaskan betapa dahsyatnya buku itu, para kompasianer juga saya yakini telah nonton tapi yang belum jangan khawatir tetangga kita masih menyimpan arsipnya yang pas mas Inu di metrotv dan silahkan diliat sendiri disini yah.

Sebelum terbitnya buku itu Mas Inu tidak dikenal oleh publik dan mungkin hanya kompasianer dan sebagian kawan-kawan serta sebagian orang istana kale'..?? tapi pasca terbitnya buku itu Mas Inu pun mengakuinya para kompasianer dapat liat pengakuan mas inu silahkan liat postingannya sakit perut dan grogi. mmm dan kira-kira apa benar tulisan mas Unang Muctar jadi nyata?

Dahsyat setelah pernyataan Efendi Gazali pakar komunikasi politik dan dosen yang akan mewajibkan mahasiswanya dan para aktivist untuk memiliki buku tersebut, mmmm akankah mas wisnu bertambah resah dan masih menunggu pak beye ke rumah -nya dan media-media juga terus mempublis buku ini. tapi kalau kompasianer sudah menjadi kewajiban.

[caption id="attachment_218219" align="aligncenter" width="459" caption="Dialog dengan Wisnu Nugroho, penulis Pak Beye dan Istananya, dan Effendi Gazali."][/caption] [caption id="attachment_218221" align="aligncenter" width="438" caption="Grogi wisnu di MHI metro tv"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun