Mohon tunggu...
Zulkarnain Patunrangi
Zulkarnain Patunrangi Mohon Tunggu... swasta -

belajar menulis untuk mengisi kekosongan waktu.. tertarik dengan Sosial, Budaya, Hukum, Ekonomi, Politik dan HAM.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Derita TKI Tiada Henti

30 Oktober 2012   09:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:13 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Heboh, Heboh, Heboh,

Berita #TKIonSale

laysia adalah berita hangat yang di permasalahkan oleh pemerintah kita, yang berawal dari komplennya kepala badan "Penempatan dan Perlindungan" Tenaga kerja Indonesia. komplennya sih wajar dan memang sebuah keharusan dan bahkan wajib. cuma yang pertanyaan bagi saya adalah kok bisa hal ini terjadi? apakah ini adalah benar-benar sebuah hal yang menghebohkan dan menjadi prioritas terhadap pelindungan dan bentuk hukuman bagi pelakunya atau memang benar berita ini adalah berita iseng atau sudah wajar. yah tidak bisa di pungkiri bahwa memang buruh migran kita adalah terbesar pelarian mereka adalah ke Malaysia mulai dari yang legal, Ilegal dan bahkan tak jelas status hukumnya sebagai tenaga kerja. di ma

Iklan ini menjadi heboh sebab menjadi  HL di beberapa media sehingga meluas di masyarakat, kita perlu tahu bersama bahwa masyarakat kita cukup reaksional terhadap issu-issu yang berkaitan dengan malaysia, sehingga muncul cercaan, makian bahkan tid

ak menutup kemungkinan aksi yang akan dilakukan oleh masayarakat kita di kedutaan malaysia. wah memang sulit dibendung karna kita kurang menyaring dan bahkan tidak tahu titik masalahnya tentang buruh migran.

menurut pendapat saya bahkan pemberitaan ini saya justru sependapat dengan dengan menteri tenaga kerja bahwa ini adalah iseng yang dilakukan oleh sekelo
memang sangat disayangkan hal ini bisa terjadi dan seolah-olah kita di provokasi oleh negara tetangga apalagi kencannya media dalam pemberitaan memberikan pendidikan kepada kita tentang berita yang seimbang dan berimbang. reaksi kita begitu cepat, bahkan mungkin kita langsung mengecam apa yang terjadi saat itu, sama halnya dengan saya laknat dan kutukan bagi pelakunya.mpok orang yang memang sampai saat ini belum diketahui seiapa pelakunya, apakah orang malay atau indo. hal ini karena pengawasan dan perlindungan kita tidak berjalan sebagaimana mestinya.

tapi sayang hal ini belum mampu diberi perlindungan secara total, sebab banyaknya buruh migran yang datang silih berganti dan keluar masuk kesana tanpa adanya pelindungan dan antisipasi dari lembaga yang berweanang. Kemana pengawasan dan perlindungan mereka dari negara? apakah dengan cara menggembor-gemborkan dan menjadikan berita heboh adalah metode melindungi mereka.

Ratusan bahkan ribuan TKI di deportasi dalam sebulan di daerah pelabuhan, para cukong dan penjual manusia itu selalu menari karena seolah ada restu dari lembaga  legal negara yang selama ini membiarkan mereka melakukan perbuatan haram itu.

entah kita harus berbuat apa? seraya hanya berdoa dan kita hanya bisa berteriak melalui tulisan sembari menunggu mereka taubat dalam perbuatannya yang keji.

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun