Mohon tunggu...
Zulkarnain Patunrangi
Zulkarnain Patunrangi Mohon Tunggu... swasta -

belajar menulis untuk mengisi kekosongan waktu.. tertarik dengan Sosial, Budaya, Hukum, Ekonomi, Politik dan HAM.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Panitia Pemilu TPS /KPPS Lelah

14 April 2019   07:42 Diperbarui: 14 April 2019   07:55 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dari beberapa hasil simulasi pemilihan pada hari H, maka dapat disimpulkan bahwa pencoblosan kertas suara sampai pada siang hari atau pukul 13.00 tidak ada permasalahan, sebab bisa dipastikan atau simulasi sejak pemilu sebelumnya juga tidak masalah, lalu bagaimana dengan durasi waktu perhitungan kertas suara? menjadi pertanyaan dan lamanya perhitungan akan memakan waktu sampai tengah malam, dari beberapa simulasi bisa dilihat bahwa waktu perhitungan akan sampai pada dini hari. 

Masih pada proses perhitungan, belum pada pengisian data formulir yang begitu banyak dan tanda tangan juga tidak sedikit, hal ini bisa memakan waktu sampai pagi, berarti pemilihan kita memakan waktu 2 hari, lumayan panjang dan melelahkan. 

Dari beberapa Pengalaman pemilu sebelumnya dan hanya 4 surat suara, banyak TPS yang menyelesaikan sampai larut malam, bahkan ada beberapa yang mengulang pengisian formulir karena kesalahan pengisian, serta banyaknya formulir diisi, patut kita beri penghargaan lebih kepada penyelenggara pada tingkat Pemungutan suara/TPS sebab merekalah yang akan menentukan pemilu nantinya akan bersih dan berkualitas.

Tangangan

Satu; Panitia TPS akan berhadapan kepada pemilih mulai dari Formulir c6 atau undangan, tantangan Panitia TPS adalah banyaknya undangan kadang tidak sampai, atau tidak diketahui alamatnya, dan lain sebagainya?

Dua: Panitia TPS akan berhadapan dengan Partai politik dan saksi pasangan calon presiden, diawal, hingga akhir perhitungan dan pengisian formulir.

Tiga: menjadi sorotan jika perhitungan, atau fasilitas pemilu di TPS kurang, misal kertas suara tidak cukup, kertas suara tertukar, dan lain sebagainya

Empat : panitia tidak sama persepsi, tidak bisa dipungkiri bahwa panitia TPS memiliki sumber daya yang berbeda sehingga perbedaan persepsi, Perdebatan, hingga adu fisik bisa saja terjadi

Lima : honor yang tidak mencukupi, bisa dipastikan bahwa pegawai TPS hanya menerima penghargaan ala kadarnya dan tidak sebanding dengan kerja-kerja mereka, sehingga kadang-kadang mereka akan kerja apa adanya, dan tidak sedikit dari panitia TPS main mata dengan calon tertentu. 

Dari gambaran diatas bisa dilihat bahwa kelelahan para pegawai TPS atau KPPS sangat banyak dan perlu pertimbangan dari semua pihak, bantuan, sumbangsi moral, material, dan bantuan dalam pengawasan adalah kepentingan kita bersama untuk kebaikan bangsa dan negara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun