Mohon tunggu...
Zulkarnain Hamson
Zulkarnain Hamson Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Komunikasi

Saya adalah dosen dengan latar belakang jurnalis selama 27 tahun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa Penghuni Bumi

3 Oktober 2024   15:33 Diperbarui: 3 Oktober 2024   16:07 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pegunungan batu Camba (Dokpri)

SESUNGGUHNYA kepada siapa kita berterima kasih?. Kaum cerdik pandai berterima kasih kepada penyadar logika, dimana ilmu pengetahuan menjadi pembuka jalan menuju kebenaran, dengan itu manusia sampai pada konklusi tentang kebenaran. 

Bagi kaum yang beragama mereka menyebut kepada Tuhan, yang kasihnya tiada bandingan. Tetapi bagi mereka yang berjalan menuju pencipta, rasa terima kasih memiliki antara, sebagai pengakuan kesempurnaan pada Yang Maha Pencipta. Perantara adalah 'jembatan' mereka bisa berwujud guru, Mursyid, pembimbing hati menuju 'cahaya.'

Hujan turun bersamaan turunnya matahari saat hari menjelang senja. Air deras tumpah dari langit, sebelumnya sejak pagi hingga siang, terik matahari memicu suhu udara di 32 derajat celcius. Beberapa menit limpasan hujan, suhu mulai turun, kata seorang sahabat, "Doa mahluk dan pepohonan juga tanah yang mulai mengering, telah mendatangkan hujan, kiriman rejeki termasuk kepada para pengeluh, yang tak berhenti mengomel karena suhu terasa panas." Semua tentu punya alasan, termasuk mengapa hujan turun padahal sebelumnya matahari terlihat bersinar memanas.

"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun- susun, untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan." (QS. Qaaf: 9-11). Itu pesan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pesan langit tentang rejeki atas curahan hujan.

Untuk kaum muslimin, pernyataan Rasulullah; "Ketika turun hujan adalah waktu yang mustajab untuk berdoa karena penuh dengan rezeki dan rahmat." Selain membaca bacaan doa turun hujan, kita sebagai umat muslim juga diperkenankan untuk memanjatkan doa tentang hajat dan keinginan kita. Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan, "Dianjurkan untuk berdoa ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa Sallam.

"Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan; 1) Bertemunya dua pasukan; 2) Menjelang shalat dilaksanakan; dan 3) Saat hujan turun." (Dikeluarkan oleh Imam Syafi'i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma'rifah dari Makhul secara mursal). 

Kepada siapa kita berterima kasih? masih dari pesan kaum ulama, sesungguhnya kita berterima kasih kepada orang-orang tua yang bangun di tengah malam dan tersungkur bersujud, memuji kebesaran Tuhan. Doa mereka dikabulkan, maka murka Allah ditangguhkan dalam bentuk bencana, atas prilaku hamba-hamba yang zolim. Wallahu A'lam.

Makassar 6 Mei 2023
Zulkarnain Hamson

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun