SESUNGGUHNYA kepada siapa kita berterima kasih?. Kaum cerdik pandai berterima kasih kepada penyadar logika, dimana ilmu pengetahuan menjadi pembuka jalan menuju kebenaran, dengan itu manusia sampai pada konklusi tentang kebenaran.Â
Bagi kaum yang beragama mereka menyebut kepada Tuhan, yang kasihnya tiada bandingan. Tetapi bagi mereka yang berjalan menuju pencipta, rasa terima kasih memiliki antara, sebagai pengakuan kesempurnaan pada Yang Maha Pencipta. Perantara adalah 'jembatan' mereka bisa berwujud guru, Mursyid, pembimbing hati menuju 'cahaya.'
Hujan turun bersamaan turunnya matahari saat hari menjelang senja. Air deras tumpah dari langit, sebelumnya sejak pagi hingga siang, terik matahari memicu suhu udara di 32 derajat celcius. Beberapa menit limpasan hujan, suhu mulai turun, kata seorang sahabat, "Doa mahluk dan pepohonan juga tanah yang mulai mengering, telah mendatangkan hujan, kiriman rejeki termasuk kepada para pengeluh, yang tak berhenti mengomel karena suhu terasa panas." Semua tentu punya alasan, termasuk mengapa hujan turun padahal sebelumnya matahari terlihat bersinar memanas.
"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun- susun, untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan." (QS. Qaaf: 9-11). Itu pesan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pesan langit tentang rejeki atas curahan hujan.
Untuk kaum muslimin, pernyataan Rasulullah; "Ketika turun hujan adalah waktu yang mustajab untuk berdoa karena penuh dengan rezeki dan rahmat." Selain membaca bacaan doa turun hujan, kita sebagai umat muslim juga diperkenankan untuk memanjatkan doa tentang hajat dan keinginan kita. Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan, "Dianjurkan untuk berdoa ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa Sallam.
"Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan; 1) Bertemunya dua pasukan; 2) Menjelang shalat dilaksanakan; dan 3) Saat hujan turun." (Dikeluarkan oleh Imam Syafi'i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma'rifah dari Makhul secara mursal).Â
Kepada siapa kita berterima kasih? masih dari pesan kaum ulama, sesungguhnya kita berterima kasih kepada orang-orang tua yang bangun di tengah malam dan tersungkur bersujud, memuji kebesaran Tuhan. Doa mereka dikabulkan, maka murka Allah ditangguhkan dalam bentuk bencana, atas prilaku hamba-hamba yang zolim. Wallahu A'lam.
Makassar 6 Mei 2023
Zulkarnain Hamson
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H