Mohon tunggu...
Zulkarnain Hamson
Zulkarnain Hamson Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Komunikasi

Saya adalah dosen dengan latar belakang jurnalis selama 27 tahun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pedagang Kayu Bakar

27 September 2024   20:26 Diperbarui: 27 September 2024   21:29 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Zulkarnain Hamson, dok pribadi

KETAJAMAN naluriah membaca peluang, strategi, kesempatan, harapan dan siasat jitu, mengantar Yang pada posisi tepat. Pedagang kayu bakar yang miskin itu, akhirnya dicatat dalam sejarah Tiongkok sebagai jenderal perang pada jamannya. Berani itu modal dasar, demikian pemahaman banyak budaya, tak heran jika masyarakat Bugis Makassar, jadikan keberanian dalam persepsi sebagai syarat manusia berkualitas, yakni; "Tu Warani", atau "Tau Barani."

- - - - - - - - - - - - -

Bernama 'Yang Xiuqing' dikenal sebagai pemimpin militer, juga pemimpin pemberontak Tiongkok. Ia juga dikenal sebagai, 'Yang Hsiu-ch'ing', lahir tahun 1821, di Guiping, Provinsi Guangxi, Tiongkok, dan meninggal 2 September 1856, di Nanjing. Adalah seorang organisator, panglima tertinggi di Taiping, memimpin pemberontakan politik dan agama. Yang menduduki sebagian besar Tiongkok Selatan antara tahun 1850 dan 1864. Ia seorang pedagang kayu bakar, jauh dari bayangan figur terhormat, apalagi ditakuti. Yang bergabung dengan kelompok Taiping tak lama sebelum pemberontakan meletus dan dengan cepat naik ke posisi tinggi, di puncak kuasa kalangan elit. Ia memahami situasi, bertindak tepat dan terukur.

Pada tahun 1851, ketika pemimpin tertinggi Taiping, Hong Xiuquan era 1814 - 1864, mengumumkan dan memproklamirkan dinastinya sendiri, juga memberi gelar dirinya 'Tianwang', atau "Raja Surgawi," Hong sekaligus ia mengangkat Yang sebagai 'Panglima Tertinggi' angkatan bersenjata bergelar 'Dongwang' atau "Raja Timur." 

Yang mengorganisasikan tentara Taiping dan juga mengembangkan sistem intelijen besar-besaran guna memata-matai massa pengikut  Taiping. Hong Xiuquan telah membentuk Taiping sebagai kawasan suci, setelah serangkaian mimpi dan penglihatan batinya mengungkap kepadanya bahwa ia adalah putra bungsu Tuhan, yang dikirim ke bumi untuk menyelamatkan Tiongkok.

Yang, sangat cerdas ia bersiasat melanjutkan upaya menopang posisinya, dengan meniru Hong. Melalui serangkaian penciptaan halusinasi, Yang mengaku berbicara sebagai juru bicara Tuhan, tentu sebuah prestasi dan dikonfirmasi oleh kemampuannya, saat laporan intelijen dalam lini kerjanya Yang bisa mengungkap sejumlah pengkhianat terhadap tujuan Taiping,  juga merancang hukuman secara rinci bagi para penghianat itu.

Karirnya kian cemerlang, di bawah arahan Yang, kaum Taiping terus maju ke utara hingga pada tahun 1853, mereka berhasil merebut kota besar di timur-tengah Nanjing dan menjadikannya ibu kota. Pasukan Taiping terus bergerak ke utara dalam upaya merebut ibu kota kekaisaran di Beijing.

Sementara Yang sukses dengan ekspansi militer, Hong tenggelam dalam kesenangan birahi, dengan semakin mengalihkan perhatiannya ke haremnya dan urusan agama. Kesuksesan Yang menjadi alasan bagi Hong untuk mengangkat Yang sebagai Perdana Menteri (PM), dengan wewenang tentu semakin besar, ia diberi kekuasaan mengatur roda pemerintahan Taiping. 

Penghianatan mulai terjadi, kedua pria yang sebelumnya mengaku sebagai anak bungsu Tuhan, dan juru bicara Tuhan itu mulai saling berseberangan. Bukan hanya harem-harem (perempuan) Hong yang mulai diambil, tapi secara bertahap, Yang juga merampas hak prerogatif Hong sebagai Raja Surgawi, dan Hong yang marah besar memerintahkan eksekusi Yang.

Yang si penjual kayu bakar sebelumnya miskin itu, telah merasakan kejayaan sebagai panglima perang tertinggi, juga melantik dirinya sebagai juru bicara Tuhan, hidupnya berakhir tragis, tidak hanya hukum mati bagi dirinya, tetapi seluruh keluarga bahkan ribuan pengikutnya ikut dibunuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun