Situasi sangat mencekam, menjelang pukul 02.00 dinihari, api menyala dari lantai 2 kampus Teknik. Sejumlah tentara bersenjata lengkap merangsek masuk, saya masih berdiri tepat di depan gedung rektorat, dalam gelap, tiba-tiba sebuah lengan menarik saya.
Karena gelap gulita, saya tak paham siapa yang menarik lengan saya, tetapi pria berbadan tegap itu berkata "ayo pulang sekarang". Cengkeramannya terlalu kuat untuk bisa dilawan, juga tenaga sudah tak ada sejak pagi dan sore hingga subuh melayani lemparan batu dalam kerusuhan itu.Â
Saya dibawa menyelinap diantara pohon jati, menuju belakang asrama mahasiswa, menerobos ppagar asrama tentara dan keluar di depan Pesantren samping Kantor Dinas Pendidikan Sulsel. Ayah saya sudah menunggu, dan Intel polisi itu kembali ke kampus, hingga saat ini saya tak habis mengerti bagaimana dalam gelap gulita saya bisa ditemukan. Tetapi hati ayah saya dan doanya adalah penuntun, sesaat setelah saya keluar, konon kampus dibersihkan, sejumlah kawan ditangkapi, bahkan ada yang cacat seumur hidup.
Kembali ke peristiwa terbakarnya kampus Unhas, saat pagi ramai berita koran menyebutkan insiden pertikaian mahasiswa antar fakultas di Unhas, disusupi kepentingan luar. Rektor Unhas Profesor Basri Hasanuddin, sedang dihambat karirnya untuk naik ke posisi Dirjen, sedangkan Panglima Kodam VII, Sulsel H.Z. Basri Palaguna juga sedang dirusak citranya, saat itu menjelang pergantian Gubernur Sulsel, kedua tokoh itu adalah figur yang ramai di bicarakan dan digadang-gadang akan maju. Saya mulai terfikir, apakah benar gerakan demo atau pertikaian mahasiswa bisa disusupi?Â
Tetapi saya selalu percaya semua bisa terjadi. Saat akan usai memberi kuliah, saya selalu menitipkan pesan bijak pada mahasiswa, "jadilah manusia yang berakal" juga "banyaklah berjalan dan bergaul" agar pikiran dan wawasanmu bertumbuh. Terpenting "Kalian tidak boleh disusupi kepentingan lain."
Watampone, 28 Agustus 2024
Zulkarnain Hamson      Â
Ketua KOSMIK Unhas 1991-1992.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H