Mohon tunggu...
Zulkarnain Hamson
Zulkarnain Hamson Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Komunikasi

Saya adalah dosen dengan latar belakang jurnalis selama 27 tahun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beringin Bonsai

17 Agustus 2024   11:42 Diperbarui: 17 Agustus 2024   12:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BERNAMA ilmiah Ficus Benjamina, dari kerajaan Plantae, demikian para penekun ilmu tumbuhan menamainya. Ada apa dengan beringin? tumbuhan rimbun berbadan besar, yang sekarang dibonsai dalam pot itu akhirnya memiliki nilai filosofis, ketika para perumus simbol negara memakainya dalam tubuh Burung Garuda, mewakili Sila ke-3: Persatuan Indonesia.

- - - - - - - - - - - - 

Dalam banyak naskah Beringin dinilai istimewa karena mampu menyerap racun (polutan) dan CO2 di udara serta menghasilkan oksigen sehingga udara menjadi lebih segar. Pada batang pohon akan tumbuh akar gantung yang berfungsi sebagai respirasi. Akar tersebut lama kelamaan akan masuk ke dalam tanah dan berfungsi untuk menyerap nutrisi dan air dari dalam tanah. 

Memakainya pada simbol-simbol Pancasila, karena dari segi filosofi pohon beringin: kokoh, kuat dan mengayomi serta pohon ini sebagai sumber semua hidup, kekayaan dan kemakmuran. Beringin menarik untuk diangkat ke menjadi bahan perbincangan, terutama di negeri Indonesia, karena sisi kesejarahan dan tentu terkait kekuasaan.

Banyak tempat di Nusantara ini cerita tentang beringin, satu diantaranya Mitos. Mitos yang paling terkenal adalah anggapan bahwa pohon beringin merupakan tempat tinggal makhluk halus, seperti Genderuwo, Kuntilanak, atau Pocong. Saya sendiri tak pernah lihat bentuk ketiga mahluk itu, jadi baik kita anggap saja benar, terutama bagi yang bisa melihatnya. 

Saya lebih tertarik untuk melihat pohon Beringin dalam hal kemanfaatan. Para peneliti menyebutkan akar pohon beringin cukup kuat untuk menahan erosi. Sehingga tepat untuk menjaga tanah di sempadan sungai yang rentan terhadap longsor. Satu keunggulan lain yaitu di sekitar pohon beringin biasanya akan muncul mata air.

Lihat Sila ke-3 Pancasila yang diwujudkan melalui lambang pohon beringin menyimpan nilai-nilai penting bagi Bangsa Indonesia, terutama cermin Persatuan: Lambang pohon beringin mencerminkan nilai persatuan, berbagai cabang dan rantingnya, berkembang subur menggambarkan keberagaman masyarakat Indonesia. 

Harapannya melalui simbol Beringin, akan lahir sikap saling menghargai dan menghormati antar suku, adat, budaya dan agama. Mengutamakan kerukunan Bangsa Indonesia, juga menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan, maka kedudukan Beringin sangat bermakna. Tak heran jika di depan banyak kantor pemerintah dulu, selalu dipelihara Beringin.

Sejarah kepartaian di Indonesia diwarnai simbol Beringin dipakai Partai Golkar, pada masa Presiden Soekarno, diawali Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendorong agar dibentuk Sekretariat Bersama (Sekber) Golongan Karya (Golkar) pada 20 Oktober 1964. Terpilih sebagai Ketua Pertama, Brigadir Jenderal Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal Suprapto Sukowati, lewat Musyawarah Kerja Nasional kesatu (Mukernas Ke-1) Desember 1965. 

Pada awal berdiri Sekber Golkar beranggota 61 organisasi fungsional kemudian berkembang menjadi 291 organisasi fungsional. Itu terjadi karena adanya kesamaan visi di masing-masing anggota. Organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber Golkar itu, kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO).

Teringat tujuh tahun lalu, saya ditawari seorang kawan penggemar bonsai. Isi pot itu Beringin bonsai, saya tertegun kagum karena sangat cantik, pohon itu telah dirawatnya empat tahun, saya tak berminat, karena membayangkan perawatannya rumit, apatahlagi sudah dibonsai. Boleh jadi indah tetapi menyiksa pohon, mengapa harus dibonsai?. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun