Mohon tunggu...
Zulkarnain Hamson
Zulkarnain Hamson Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Komunikasi

Saya adalah dosen dengan latar belakang jurnalis selama 27 tahun

Selanjutnya

Tutup

Book

Bedah 5 Kasus Jurnalisme

7 Juli 2024   07:37 Diperbarui: 7 Juli 2024   07:40 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PELANGGARAN etika jurnalisme oleh wartawan media internasional, menjadi catatan penting bagi jurnalis dan pemilik media di era digital. Reputasi, dedikasi, dan maruah kelembagaan media diuji dan diseleksi oleh masyarakat. Pelanggaran etika profesi itu menjadi 'cermin' bagaimana membangun sikap profesional jurnalis, dan ujian bagi media, apakah mampu menjaga nama baiknya di publik.
- - - - - - - - - - - -
Noam Chomsky, intelektual dan aktivis politik yang juga memiliki kontribusi dalam analisis media. Melalui karya-karyanya sering kali membahas isu-isu terkait kontrol media dan tanggung jawab etika. Ada juga Edward S. Herman, ekonom dan ahli media yang bersama Noam Chomsky menulis buku "Manufacturing Consent," membahas bagaimana media massa dapat memengaruhi opini publik dan kebijakan pemerintah. Disusul Jay Rosen, Profesor jurnalisme di New York University dan seorang kritikus media. 

Ia sering berbicara dan mengulas tentang transformasi media, juga tantangan etika yang dihadapi industri media. Setidaknya para penekun ilmu komunikasi dan media kerap kali mengutip ketiga pakar di atas.


Buku ini saya mulai dengan gambaran cukup banyak wartawan dan media massa yang telah melakukan kesalahan dalam tugas jurnalisme sepanjang sejarah. Beberapa diantaranya termasuk pemberitaan yang tidak akurat, manipulasi fakta, pelanggaran etika, dan lainnya. 

Jurnalis terkenal dan insiden dimana kesalahan jurnalisme telah terjadi, melibatkan Jayson Blair, pada 2003, Blair, seorang wartawan "The New York Times", dipecat setelah terungkap bahwa dia membuat banyak cerita palsu dan melakukan plagiasi. Peristiwa berikut melibatkan Janet Cooke, pada 1981, adalah wartawan "Washington Post" Cooke mengakui bahwa ceritanya tentang seorang anak narkoba berusia delapan tahun bernama "Jimmy" adalah palsu.


Cerita itu seharusnya memenangkan hadiah utama Pulitzer (penghargaan bergengsi bagi jurnalis), akan tetapi setelah kebohongan terungkap, penghargaan tersebut dicabut. Kelakuan Stephen Glass, juga wartawan muda majalah "The New Republic," Glass, diketahui membuat banyak cerita palsu pada era 1998. 

Glass mengarang cerita fiksi dan akhirnya mengakui setelah kebohongan dalam karyanya ditemukan. Nasib sama juga dialami wartawan Brian Williams, tahun 2015. Williams, pembawa berita utama untuk "NBC Nightly News," dipecat dari posisinya sebagai penyiar berita utama setelah terungkap bahwa dia memberikan informasi yang tidak akurat mengenai pengalamannya selama perang di Irak.


Adapun "CNN Operation Tailwind" pada 1998, CNN mengudarakan sebuah laporan berjudul "Valley of Death" yang mengklaim bahwa pasukan Amerika Serikat menggunakan gas saraf selama Perang Vietnam. Setelah penyelidikan, CNN harus menarik kembali laporannya karena fakta yang tidak akurat. 

Terakhir Dan Rather, pada 2004, penyiar berita ternama Rather dan CBS News menyiarkan laporan mempertanyakan layanan militer Presiden George W. Bush. Beberapa dokumen yang digunakan dalam laporan itu dinyatakan palsu, karena malu Rather menyatakan mengundurkan diri. Semua peristiwa itu saya jadikan sebagai gambaran awal kondisi pelanggaran jurnalis dan media, akibatnya sangat fatal, mereka kehilangan kepercayaan publik.


Buku yang saya susun sejak 2022 akhir ini, iuga menyajikan uraian tafsir "Kode Etik Jurnalistik (KEJ), dan uraian lengkap arti makna tercantum dalam 11 pasal KEJ. Tidak diperuntukkan bagi para pengkaji ilmu komunikasi karena buku ini tidak rigid memakai pendekatan teori dan model. 

Studi kasus lebih pada pengungkapan sisi pragmatisme praktik jurnalisme dan media, juga ancaman resiko yang mungkin dihadapi wartawan berikut medianya. Buku setebal 145 halaman ini, terbit dalam format cetak dan online, dimaksudkan agar mudah diakses dan diperoleh mahasiswa atau jurnalis sebagai literatur pelengkap dalam belajar praktis media. Semoga bermanfaat.


Leppangeng, 5 Juli 2024
Zulkarnain Hamson

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun