Mohon tunggu...
Zulkarnain El-Madury
Zulkarnain El-Madury Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Firman Allah: "Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka". (Al-Kahfi 95) Sebelumnya sebagai da'i MTDK Muhammadiyah, Ma'hab bin Baz. Berhaluan Islam Suni, berdasarkan manhaj Salaf (mengikuti jejak sahabat Rasulullah SAW.) 081317006154

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Erianto Anas dan Jaringan Iblis

8 Desember 2010   18:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:54 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menyimak tulisan tulisan Erianto Anas (Ernas), mengesankan suatu bobot manusia kompasioner berotak libral, lebih bahaya dari sekedar teroris yang menjadi target Densus 88. Bukan karena tenaganya gerayangan menyalakan bahan peledak sehingga harus menewaskan banyak orang, tetapi pola pikirnya, telah sesak dengan bias kemunafikan tuk menghujat Islam, meskipun sang penulis Ernas tidak pernah merasa berdosa sebagai sosok muslim gadungan.

Siapa sebenarnya aktor Intelektual terorisme di Indonesia, perlu ada kajian lebih jauh, sehingga bisa dicari sebabnya. Diantaranya karena masih banyak sosok sosok seperti Ernas berkeliaran didunia, mengumandangkan tantangan perang terhadap Islam. Jelas adalah sikap provokatif Ernas yang sok berbicara Pluralis, tetapi ujungnya adalah menjadikan akalnya sebagai tuhan dalam menghukumi dan mengesahkan tulisan tulisannya.

Bukan tidak banyak sosok seperti Ernas, berbicara Islam, tetapi justru membuka kedok kebodohannya tentang Islam. Dan meletakkan barometer akal liciknya dalam menerobos pintu pintu Islam. Semestinya tulisan seperti ini tidak menjadi pujian Kompasiana, melegalkan orang orang siapapun dia menghina Islam, karena terlebih sikap kompasiana yang mendua, dan bertindak tidak adil terhadap tulisan yang mengkaunter tulisan tulisan orang semacam Ernas, Rafael, Radix, dan masih banyak lagi dikompasiana. Mengapa Kompasiana menjadi tumpuan penulis penulis para penghujat Islam, karena jelas kompasiana merasa diuntungkan, seolah kompasiana gambaran dari keterbukaan, tetapi tatkala menyangkut pembicaraan kristen, kompasiana bermata gelap, dengan menghapus tulisan tersebut. Hal itulah yang mendorong seperti Ernas berlindung dibalik tabir keterbukaan Kompasiana, namun sebenarnya sama dengan menumbuhkan bibit bibit permusuhan dengan orang lain.

Lihat situs Ini dari Ernas

http://agama.kompasiana.com/2010/12/08/teroris-marak-gentayangan-di-kompasiana/

Bila para pembaca menelaah secara cermat, banyak tuduhan bodoh yang dilakukan oleh Ernas, tentu bukan tanpa motif, melainkan karena dorongan kepentingan Ernas selaku penulis Libral, yang setali tiga uang dalam melemparkan tuduhan terhadap orang Islam. Padahal kalau disimpulkan tulisan Ernas tersebut, merupakan media Ernas menghujat Islam dan orang orang yang disiplin mengamalkan Islam.

Tantangan saya kepada Ernas: Anda sebagai muslim tahu apa tentang Islam, dan bila membaca seluruh tulisan anda, tak lebih dari seorang muslim pembual yang tak tahu agama. Mana bisa anda membedakan Islam dan kristen sehingga membolehka orang shalat digereja. Seajauh mana pengertian anda tentang kristologi, juga Islamogi ?. Apa anda membaca keduanya, atau sekedar menjadi atribut dari sebuah peradaban orang orang lata dan banci menghadapi sebuah perbedaan fundamental antara keinginan anda dan keinginan agama Islam. Disinilah mungkin anda berpikir bahwa Islam tidak mendukung keinginan anda, dan sedangkan anda tidak pernah memahami apa itu Islam.

Pengkhianatan anda terhadap Islam merupakan sikap arogansi anda, dengan pernyataan miringnya tentang Islam. Coba lihat tulisan anda yang terkesan membadut

http://agama.kompasiana.com/2010/12/08/menggugat-keaslian-alquran/

Sebuah telaah terhadap tulisan seperti ini sangat tidak bernuansa ilmiah, tetapi mengesankan seorang Ernas memang buta sejarah atau sama sekali tak pernah membaca sejarah. Karena Keaslian alquran itu bukan tulisan, tetapi bersifat hafalan, itu dipertahankan selama ratusan tahun, dan hingga sekarang tetap paradigma hafalan. Tulisan tentang Quran bukanlah sebuah ketetapan hukum,bahwa kalau tidak ditulis tidak disebut agama. Al-Quran sejak zaman Nabi hingga hari ini lebih bersifat tradisi hafalan, bukan tulisan, meskipun tulisan itu terjadi pada masa Usman. Apa yang anda gugat hanya basa basi bodoh yang mencerminkan kepribadian yang kropos keilmuannya tentang agama. Mungkin karena kebiasaan yang buruk, buruk sangka pada bahasa Arab, lalu muncul illustrasi bahwa Al-Quran adalah arab, sehingga anda berpikir perlunya mendatangkan al-quran Aslinya, coba sejauh mana anda belajar Alkitab (Bible), apa anda mengenal Bible dan sejarahnya, sehingga anda mencoba menyamakan ratakan tempat tempat Ibadah, sejauh mana sih pengetahuan anda tentang Injil ?.

Erna dalam situsnya lagi:

http://agama.kompasiana.com/2010/12/08/menelanjangi-islam-tanpa-ampun/

Ini tulisan orang frustasi atau oon, tidak menggambarkan tulisan ilmiah, tetapi dorongan dan sakit hati, karena memang bukan naluri yang berbucara, tetapi nafsu “merasa puas” kalau tidak menulis sebuah tulisan yang bernada menghujat, benar kata Quran, bahwa penyakit hati itu akan selalu tumbuh dari sosok seperti Ernas, karena profil Ernas menggambarkan sosok sosok musuh Islam di jaman rasulullah. Tak kurang penampakan ernas bagian dari manusia sakit jiwa yang pernah muncul dalam peradaban Muktazilah. Tetapi tak demikian bagi mereka yang lebih bijak memahami perkembangan agama agama didunia, justru tak seperti lontaran dusta Ernas terhadap Islam, bahkan tidak sedikit non Muslim berbicara jujur tentang Islam ketimbang muslim yang suka menebar dusta seperti Ernas.

1. HARRY GAYLORD DORMAN DALAM buku "TOWARDS UNDERSTANDING LSLAM", New York, 1948, p.3, berkata: "Kitab Qur'an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran Muhammad."

2. PROF. H. A. R. GIBB dalam buku "MOHAMMADANISM", London, 1953, p. 33, berkata sebagai berikut: "Nah, jika memang Qur'an itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur'an sebagai bukti yang kuat tentang mukjizat."

3. SIR WILLIAM MUIR dalam buku "THE LIFE OF MOHAMET", London, 1907; p. VII berkata sebagai berikut: "Qur'an adalah karya dasar Agama Islam. Kekuasaannya mutlak dalam segala hal, etika dan ilmu pengetahuan"

4. DR. John William Draper dalam buku "A HISTORY OF THE INTELECTUAL DEVELOPMENT IN EUROPE", LONDON, 1875, jilid 1 , p. 343-344, berkata: "Qur'an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang cemerlang yang sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter, sehingga kita tidak dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang harus diterima olehsekalian orang. Susunan fragmenter ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan- peraturan yang sempurna sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam hidup."

5. DR. J. Shiddily dalam buku "THE LORD JESUS IN THE QUR'AN", P. 111 , berkata: "Qur'an adalah Bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci yang manapun, lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian Baru."

6. LAURA VACCIA VAGLIERI DALAM BUKU "APOLOGIE DE I'ISLAMISM, P. 57 BERKATA: "Dalam keseluruhannya kita dapati dalam kitab ini, suatu koleksi tentang kebijaksanaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas, filosof-filosof yang terbesar dan ahli-ahli politik yang paling cakap... Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi dalam Qur'an, adalah suatu kenyataan bahwa Qur'an itu tetap utuh melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga pada masa kini...Kitab ini dibaca berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya. Keistimewaannya pula, Qur'an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak sejak sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. "

"Sebaliknya malah karena diulang- ulang ia makin dicintai sehari demi sehari. Qur'an membangkitkan timbulnya perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada diri orang yang membaca dan mendengarkannya.... Oleh karena itu bukan dengan jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan mubaligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran Isiam besar dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa kitab ini, yang diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan dengan kebebasan untuk menerima atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang benar, mukjizat terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang ragu dan kepada orang yang tetap berkeras kepala."

7. PROF. A. J. AMBERRY, dalam buku "DE KRACHT VAN DEN ISLAM", hlm. 38, berkata: "Qur'an ditulis dengan gaya tak menentu dan tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum pengarang manusia."

8. G. MARGOLIOUTH dalam buku "INTRODUCTION TO THE KORAN" (Kata Pendahuluan Untuk Buku J. M. H. Rodwell), London, 1918, berkata: "Diakui bahwa Our'an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam effeknya yang mengagumkan, yang telah ditimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang telah menciptakan suatu phase kemajuan manusia dan satu tipe karakter yang segar."

9. GEORGE SALE DALAM BUKU "Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse", berkata: "Di seluruh dunia diakui bahwa Qur'an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni....diakui sebagai standard bahasa Arab... dan tak dapat ditiru oleh pena manusia... Oleh karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa kitab itu berasal dari Tuhan."

10. E. DENISEN ROSS dari "INTRODUCTION TO THE KORAN-GEORGE SALE", p. 5, berkata: "Qur'an memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan.....Sungguh sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern."

11. JAMES A. MICHENER dalam "Islam THE MISUNDERSTOOD RELIGION READERS DIGEST", Mei 1955, berkata sebagai berikut: "Berita Qur'an inilah yang mengusir patung-patung dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa mereka.... Kombinasi antara persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan perintah prakteknya yang membuat Qur'an menjadi khas. Bangsa yang beragama di Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik apabila hukum-hukumnya sejalan dengan Qur'an.

12. W.E. Hocking dalam "Spirit of World Politics New York 32", p. 461 , berkata: "...saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur'an berisi amat banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat."

13. Napoleon Bonaparte

a. Dari "Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses", Paris, 1880, jilid IX, p. 501 berkata sebagai berikut: " Selama abad-abad pertengahan, sejarah Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu sedang dalam sakaratulmauit. Muharnmad memberi kepada mereka sebuah Qur'an yang rnerupakan titik tolak ke arah dunia baru."

b. Dari buku "Bonaparte et I'Islarn oleh Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: "I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur'an wich alone can lead men to happiness.

Artinya:

Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur'an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.*

Bandingkan dengan tulisan Ernas sebagai muslim, menjadi alibi dari sebuah kebencian musuh musuh Islam, dan membesarkan hati para penghujat Islam, tak ada baiknya bagi Ernas islam itu, yang ada hanyalah kebencian hati yang berlumur dosa, menista Islam dan menebar ranjau pemikiran yang sewaktu waktu bisa menjadi bumerang dirinya. Karena dalam hal ini ternyata Ernas yang sangat benci pada orang fanatik Islam, ya sebenarnya dia juga termasuk fanatik libral, apa bedanya kalau alasan fanatik menjadi acuan kebencian si Ernas yang mengabdi pada peraturan setan dalam memahami agama. Kalau akal sehat tidaklah muncul tulisan menghujat Islam, tetapi karena dia masih seidiologi dengan Iblis, pasti pendapatnya ngawur membicarakan Islam.

Jelasnya ketika Ernas berbicara Islam itu sama halnya dengan keinginan Iblis laknatullah berbicara seperti itu. Inilah tulisan saya tentang Ernas sipengecut itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun