Mohon tunggu...
Zulkarnain El-Madury
Zulkarnain El-Madury Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Firman Allah: "Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka". (Al-Kahfi 95) Sebelumnya sebagai da'i MTDK Muhammadiyah, Ma'hab bin Baz. Berhaluan Islam Suni, berdasarkan manhaj Salaf (mengikuti jejak sahabat Rasulullah SAW.) 081317006154

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Buku Basi Kepolisian RI Menjelang Natal Dibuka Kembali

12 Desember 2010   07:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:48 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos


Jawa Tengah Kembali Diebohkan Oleh Berita Penangkapan Gembong Teroris, Abu Tholut (Bapaknya Tholut). Seorang Actor Dari Drama Terorisme Di Indonesia. Dari Babak Babak Sebelumnya Yang Tersusun Rapi Bak Episode Dalam Dunia Sinitron. Mungkin Kalau Menengok Ke Redaksi Media Televesi Yang Tengah Bersaing Dalam Pementasan Sinitron Lewat Tabung Kaca, Ya Tentu Karena Media Media Tersebut Hanya Semata Tujuan Meningkatkan Rating Penonton Saja. Sama Dengan Kepolisian Seolah Tak Ada Karya Maha Besar Untuk Menutupi Borok, Kasus Intern Kepolisian Yang Sebenarnya Lebih Perlu Diperhatikan, Tetapi Kenyataannya Kepolisian Lebih Tertarik Menerjang Keluar, Menyegarkan Kasus Kasus Terorisme Yang Terbukti Mendapat Aplus Dari Para Pemiarsa Media Televisi, Terutama Tv One Yang Terkesan Paling Terdepan Mengusung Berita Terorisme. Dan Membeo Kedalam Tubuh Polri Itu Sendiri, Mepetieskan Banyak Kasus Intern Kepololisian, Diantara Kasus Rekening Gandut, Dan Kasus Kasus Suap Serta Kesewenangan Polri Dalam Menyikapi Tahanan.

Jelasnya Polri Bak Telor Busuk Yang Tampak Indah Diluar Dipandang Mata, Tetapi Hanya Sebatas Uniform Belaka. Sedangkan Esensi Polri Masih Jauh Dari Kisah Romantis Yang Bisa Menyenangkan Hati Rakyat. Seiring Kasus Gayus Menggelinding Kembali, Yang Menyeta Perhatian Public . Lagi Lagi Polri Tersandung Kasus Suap, Beberapa Anak Buahnya Turut Mensukseskan Kepergian Berlibur Gayus Ke Pulau Dewata. Ini Tentu Sebuah Pukulan Talak Untuk Polri. Sebab Baru Saja Ada Pergantian Pak Kapolri Baru Yang Diharapkan Oleh Dpr Bisa Menuntaskan Kasus Intern Kepolisian. Ternyata Tidak Seperti Yang Diharapkan, Belum Lagi Satgas Polri Yang Juga Belum Mampu Berbuat Banyak Dan Menambah Beban Negara , Tetapi Hasilnya Nihil Dalam Mengungkap Kasus Intern Dan Tak Mampu Menekan Lajunya Kasus Yang Terjadi Didalam Lembaga Kepolisian.

Tentu Kurang Etislah Kalau Polri Selalu Dibenturkan Dengan Kasus, Sebab Masih Banyak Harapan Rakyat Agar Polisi Bertindak Bijak Dan Adil, Tidak Pilih Kasih, Berdiri Sebagai Cagar Hukum, Bukan Menyembunyikan Hukum, Menegakkan Panji Panji Keadilan Untuk Semesta Bangsa Indonesia, Dan Tidak Memihak Individu Atau Kelompok Manapun. Namun Seiring Keinginan Besar Rakyat Ini Tidak Dijawab Positif Oleh Polri,Bahkan Selalu Memperbaharui Luka Lama, Hingga Boroknya Kian Compang Camping Ditubuh Polri.

Ada Aprisiasi Bersenandung Memuji Sikap Cepat Tanggap Polisi Menangkap Teroris, Dan Anehnya Hal Itu Terjadi Pada Saat Polri Digunjang Ganjing Oleh Kasus Interen, Sehingga Terkesan Bahwa Polri Hanya Mau Mengalihkan Kasus Intern Saja, Belum Lagi Kalau Mengacu Pada Pada Temuan Wikileaks, Tampak Bahwa Penangkapan Abubakar Basyir Itu Adalah Scenario Amerika. Sebagai Pengamat Awan Tentang Intelejen, Bahwa Kenerja Polri Melanjutkan Misi Penagkapan Teorisme Yang Muncul Pada Saat Saat Genting Terjadi Ledakan Kasus Suap Di Dalam Tubuh Polri, Itu Perlu Dipertanyakan. Buku Basi Kepolisian Tentang Terorisme Di Indonesia, Seolah Obat Mujarap Meredam Amarah Rakyat Dengan Kasus Intern Kepolisian Dan Cara Terbaik Menghindar Dari Tekanan Kasus Dalam Tubuhnya. Apalagi Menjelang Natal, Bulan Yang Ditunggu Tunggu Oleh Polri Untuk Terbebas Dari Dosa Kasus Yang Menimpanya Maka Sudah Pasti Banyak Yang Turut Berbagi Rasa Senang Dengan Tebar Pesona Polri Menangkap Teroris Menjelang Natal, Bayang Bayang Peledakan Gereja, Tempat Tempat Hiburan Dan Tahun Baru Digambarkan Dengan Bahasa Mengesankan, Sehingga Jelas Akan Menjadi Modal Polri Menaikkan Rating Dimata Rakyat Dan Pemerintah, Disamping Bisa Menjadi Modal Negara Menebar Rasa Pobia Dikalangan Umat Islam Untuk Tidak Bermacam Macam Dengan Negara. Selain Ada Sudut Pandang Lain Yang Mengarah Ke Islam, Seolah Islam Adalah Sumber Kekejian .

Karena Untuk Menangkap Teroris, Bisa Sejuta Alasan Dibuat Oleh Polri, Apalagi Mereka Adalah Pakar Dijaman Pak Harto Yang Masih Bercokol Hingga Sekarang. Tentu Ilmu Ilmu Membela Diri Polri Lebih Dari Cukup Dan Cerdas Tak Akan Mudah Dikalahkan Oleh Hukum Karena Polri Itu Hokum Itu Sendiri, Lallu Bagaimana Mungkin Hokum Akan Disentuh Oleh Hukum, Terlebih Polri Sudah Banyak Makan Garam Dilaut Dan Asam Digunung. Tetapi Dalam Mafiaologi, Bahwa Citra Seorang Bajingan Bisa Menjadi Terhormat, Kalau Harus Menangkap Bajingan Yang Lain, Kayak Raja Rimba Saja, Polri Kita, Hahahaha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun