Mohon tunggu...
Zulkarnain Abdul Halim
Zulkarnain Abdul Halim Mohon Tunggu... -

Menulis adalah menggoreskan sejarah untuk anak cucu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Catatan Pengurus Masjid tentang Kebersihan

18 April 2013   18:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:59 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Islam sebagai ajaran dan nilai sudah sempurna, yang belum (sempurna) adalah pengamalannya, ibarat computer softwarenya sudah ada namun tidak atau belum digunakkan. Tepat apa yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad Abduh yang mengatakan Al-Islaamu mahjuubun bil muslimiin yang atinya Islam (nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya-pen) tertutupi oleh (perilaku) kaum muslimin, maka tidak lah mengherankan banyak stigma (citra buruk) pada agama Islam dikarenakan ulah dari oknum-oknum dari kaum muslimin yang tidak mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Satu diantaranya mengenai kebersihan. Sering kita dianggap (kenyataannya memang iya sih) oleh ‘orang-orang luar’ sebagai umat yang kurang menjaga kebersihan dan cenderung jorok, padahal kalau melihat ajaran Islam tentang bersih dan kebersihan banyak sekali dalil yang bisa digunakan baik dari Qur’an maupun Hadits, belum lagi kalau kita perhatikan kitab-kitab Fiqih, bahasan awal biasanya tentang Thoharoh/Bersuci.

Termasuk hal yang penting adalah kebersihan masjid sebagai pusat aktifitas kaum muslimin, khususnya untuk peribadatan, umumnya untuk kegiatan-kegiatan lain seperti pendidikan dan sosial. Bukan hal yang aneh jika kita datang ke sebuah masjid disambut dengan aroma bau pesing, lantainya ngeres (berdebu), dan begitu shalat karpetnya bau apek dan juga meninggalkan debu di dahi. Hal ini dikarenakan tidak dilakukannya pemeliharaan kebersihan masjid secara baik dan sungguh-sungguh. Berkaitan dengan itu ada beberapa catatan kami mengenai pelaksanaan kebersihan masjid disesuaikan dengan waktu pelaksanaannya, hal ini berdasarkan pengalaman kami sebagai pengurus Masjid Jami’ Al-Ihsan di daerah Kerinci Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

1.Kebersihan Harian, yaitu tempat-tempat yang harus dibersihkan setiap harinya diantaranya toilet (bisa 2x dalam sehari seperti di masjid kami), tempat wudhu, pel lantai ruang shalat juga lantai teras masjid, pel lantai ruang kantor sekretariat, pel dan lap ruang sound system, lap jendela dan kayu-kayu kusen.

2.Kebersihan Mingguan, seperti karpet untuk shalat (lebih bagus dengan mesin pembersih karpet, masjid kami menggunakan Rainbow dan Electrolux), mukena (dicuci dan disetrika),

3.Kebersihan Bulanan, kipas angin, langit-langit atau pojokkan-pojokkan jangan sampai menjadi sarang Al-‘Ankabuut (laba-laba), AC – Air Conditioning (jika ada dan biasanya setiap 3 bulan sekali)

4.Kebersihan Tahunan, seperti pengecatan kembali dinding-dinding masjid baik indoor maupun outdor (biasanya dilaksanakan menjelang bulan suci Ramadhan), cuci karpet dengan alat khusus (juga biasanya dilaksanakan menjelang bulan suci Ramadhan), Septictank (relative memang ada yang satu tahun sudah penuh ada yang lebih dari satu tahun baru penuh, tergantung pemakaian he he he).

Itulah kiranya yang dapat kami sharing tentang menjaga kebersihan masjid berdasar pengalaman kami sebagai pengurus, semoga bermanfa’at.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun