Beliau juga menceritakan saat panen pertama, dan untuk pertama kali beliau bertemu dengan adira dimana saat itu dira sedang mencari pemasok untuk kedai kopinya,dan disaat itu lah pertama kali pak budi menjadi pemasok di kedai kopinya dira. Dan setelah itu perbincangan pun terhenti beberapa saat jody menanyakan mengenai harga kopi yang di ambil dira dari pak budi, pak budi menjawab bahwa dira mengambil kopi darinya dengan harga 15.000 per kilo,bahkan jika dira mengambil kopi dengan jumlah banyak dia hanya membayar setengah dari harga.
Kopi yang dibeli oleh dira memang sangay jauh dari harga pasaran,bahkan itu terlihat jelas pada saat ben dan jody membeli kopi pak budi dengan harga normal atau sepadan dengan harga pasaran, betapa senangnya pak budi pada saat menerima uang tersebut.
Setelah itu ben dan jody langsung pamit dan pergi dari kediaman pak budi, dan mereka tak menyangka bahwa dira tega berbuat hal semacam itu kepada pak budi,membeli kopi dengan harga yang sangat murah sedangkan dirinya tau jelas bahwa keuntungan yang ia peroleh cukup besar.
Karena hal tersebut ben dan jody berinisiatif untuk menolong pak budi,sesampainya dikediaman tempat tinggalnya ben dan jody mulai merancang mesin penghancur biji kopi terepat untuk pak bodi agar nantinya pak budi tidak lagi menjual kopinya dengan harga yang murah.
Setelah selesai di rancang,mesin tersebut langsung di antar ke kediaman pak budi di posong. Dan sesampainya disana pak budi langsung menyambut mereka dengan senyuman yang begitu lebar,kemudian ben langsung bergegas untuk mengajari pak budi cara memakai mesin tersebut,dan saat itulah pertama kalinya pak budi meminum kopi miliknya sendiri dan begitu terkejut bahwa rasa kolinya itu begitu nikmat.
Setelah pak budi mulai berjaya dengan bisnis kopi miliknya itu,tibalah dira untuk berkunjung ke kediaman pak budi di posong, dan ketika bertemu langsung dengan pak budi adira langsung bertanya mengapa pak budi tidak lagi mensuplay kopi miliknya kepada barista milik dira,tak menunggu lama pak budi langsumg menjawab bahwa beliau tidak bisa lagi menerima harga yang ditawarkan dira sebelumnya karna harga kopinya sekarang dan dulu sangat jauh berbeda,saat mendengar jawaban tersebut dira terdiam dan langsung pergi begitu saja.
Setelah membuat kopi posong terkenal diseluruh indonesia dan salah satunya Aceh,ben dan jody memilih untuk melanjutkan perjalanan mereka menelusuri kopi terbaik lainnya di seluruh indonesia karna terkadang kita harus berjalan lebih jauh dari apa yang tersajuk bagi kita.
Karakter dira di episode ini mengambarkan sosok seorang pengusaha yang hanya mementingkan keuntungan nya sendiri dengan memanfaatkan hasil jerih payah orang lain dengan membeli sesuatu dengan harga yang tidak sesuai dengan harga sebenarnya.
Orang seperti itu tidak akan pernah di seumur masanya, karna sesungguhnya hanya orang yang memiliki budi yang baik yang akan dikenang seumur masa seperti karakter ben dan jody di episode ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H