Kedua, penurunan capaian belajar. Salah satu faktor yang melatarbelakangi hal ini yaitu kenyataan bahwa tidak semua peserta didik bisa menyerap pelajaran dengan baik. Ini sejalan dengan temuan Fortadikbud (Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan) terkait efek negatif yang ditimbulkan  Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dinas Pendidikan menemukan adanya perbedaan akses dan kualitas selama PJJ. Ini bisa memicu adanya kesenjangan capaian belajar, terutama untuk anak dari sosio-ekonomi yang berbeda.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah risiko terjadinya learning loss atau hilangnya kompetensi belajar peserta didik. Untuk potensi learning loss ini sendiri, pihak Kemendikbud telah melakukan survei singkat. Dan hasilnya terdapat 20 persen sekolah secara nasional menyatakan sebagian siswa tidak memenuhi standar kompetensi belajar. Â Sebuah studi pun menemukan bahwa dibandingkan dengan PJJ, pembelajaran tatap muka menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik.
Itulah beberapa dampak negatif yang timbul akibat pelaksanaan PJJ secara berkepanjangan. Salah satu langkah yang bisa diambil guna mengatasi atau meminimalisir dampak-dampak negatif dari pelaksanaan PJJ secara berkepanjangan yaitu dengan mengadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Ini selaras dengan pernyataan Nadiem Makarim dalam webinar Merdeka Belajar, Transformasi Pendidikan Indonesia (Jum'at 22/01/2021), bahwa tatap muka merupakan satu-satunya solusi untuk sekolah yang susah melaksanakan PJJ agar mereka tidak lebih tertinggal lagi. Pemerintah telah mendorong pelaksanaan PTM terbatas bagi sekolah yang berada di zona kuning dan hijau. Kendati demikian, pelaksanaan PTM harus mendapat dukungan dari kementerian dan stakeholder terkait. Seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan terkait layanan transportasi dan layanan kesehatan ditingkat pemerintah daerah. Tentu saja dalam pelaksanaannya nanti, PTM haruslah berjalan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Bila tidak, PTM bisa lebih besar memberikan dampak buruk terhadap peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H