Mohon tunggu...
ZULI ERNITA SARI
ZULI ERNITA SARI Mohon Tunggu... Lainnya - UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Rowolaku Universitas PGRI Semarang 2022 Melaksanakan Sosialisasi Desa Tanggap Bencana

18 Februari 2022   12:48 Diperbarui: 18 Februari 2022   13:18 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama AIPDA MUKTI BHABINKAMTIBMAS Rowolaku

               Desa Tangguh Bencana merupakan salah satu perwujudan dan tanggung jawab pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat dari ancaman bencana. Berdasarkan Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Desa Tangguh Bencana yang menjelaskan bahwa Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman serta memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana yang merugikan.

            Adapun indikator keberhasilan dalam Kinerja Desa Tangguh Bencana (DESTANA) yang telah termuat dalam Peraturan Perka Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Desa Tangguh Bencana yang menjelaskan bahwa untuk mewujudkan Desa Tangguh Bencana pada desanya harus melalui beberapa tahapan komponen-komponen untuk mencapai keberhasilan dalam Proses Kinerja Desa Tangguh Bencana (DESTANA) banjir yaitu :

  • Legislasi yang berkaitan dengan peraturan atau kebijakan terkait dengan Pembentukan DESTANA pada tingkat Desa.
  • Perencanaan yang berkaitan dengan langkah tindakan dalam pelaksanaan penanggulangan bencana.
  • Kelembagaan yang berkaitan dengan instansi pemerintah dalam penguatan penanggulangan bencana.
  • Pendanaan yang dikeluarkan saat pelaksanaan penanggulangan bencana.
  • Pengembangan Kapasitas dalam peningkatan kemampuan masyarakat dan pengembangan kemampuan dasar.
  • Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana melalui Kinerja Desa Tangguh Bencana.

Manajemen Resiko Bencana

Merupakan tahapan manajemen bencana yang memfokuskan pada sebelum terjadi bencana yang dilakukan memalaui pencegahan, mitigrasi, dan kesiapsiagaan. Langkah tindakan yang harus dilakukan pada sebelum terjadi bencana adalah sebagai berikut:

  • Masyarakat harus mampu mengidentifikasi atau mengenali bahaya kerawanan dan kerentanan di sekitar daerah tempat tinggal.
  • Masyarakat harus mampu mengidentifikasi risiko berdasarkan tingkat kemungkinan terjadinya bencana beserta intensitas/dampak yang ditimbulkan oleh bencana.
  • Masyarakat harus mampu mengidentifikasi keadaan masing-masing daerah melalui penilaian dan analisis jenis ancaman yang beresiko tinggi dari beberapa jenis ancaman yang ada.
  • Masyarakat harus mampu mengelola risiko dengan melakukan tindakan kegiatan pencegahan dan mitigrasi dengan tujuan untuk meminimalisir pengurangan risiko agar tidak semakin besar terhadap pengaruh dampak yang ditimbulkan oleh bencana.

Kegiatan Manajemen

  • Pada Situasi Tidak Terjadi Bencana
  • Situasi tidak ada potensi bencana adalah kondisi suatu wilayah yang berdasarkan analisis kerawanan bencana berdasarkan pada periode waktu tertentu tidak menghadapi ancaman bencana. Adapun kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada saat situasi dalam keadaan tidak ada potensi bencana yaitu kegiatan Pencegahan Penanggulangan Bencana, Kegiatan Pengurangan Resiko bencana dan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan dalam penanggulangan bencana.
  • Pada Situasi Terdapat Potensi Bencana
  • Situasi terdapat potensi bencana adalah keadaan suatu wilayah yang berdasarkan pada periode waktu tertentu terdapat potensi bencana. Maka dalam hal ini, diperlukan adanya langkah tindakan pada saat pra-bencana dalam situasi terdapat potensi bencana. Pada situasi terdapat potensi bencana ini dilakukan kegiatan-kegiatan kesiapsiagaan, peringatan dini, dan mitigrasi bencana.

Prinsip-prinsip Pelaksanaan DESTANA

  • Bencana merupakan tanggungjawab bersama diperlukan tanggungjawab bersama baik dengan pemerintah maupun masyarakat dalam penanggulangan bencana melalui Kinerja DESTANA.
  • Masyarakat Menjadi Pelaku Utama, diperlukan masyarakat yang aktif yang menjadi pelaku utama dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
  • Berbasis Pengurangan Resiko, Melakukan kegiatan gotong royong bersama masyarakat untuk mengurangi dampak resiko bencana banjir melalui Kinerja DESTANA Banjir.
  • Berlandaskan Kemanusiaan, Keadilan dan Kesetaraan Gender, Salah satu yang termasuk dalam pemenuhan hak masyarakat dalam pelaksanaan DESTANA guna untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.



PENGGUNAAN MARKETPLACE

                 Facebook adalah platform media sosial yang matang. Platform ini dapat digunakan baik untuk keperluan pribadi maupun tujuan bisnis, seperti menunjang kegiatan promosi. Facebook juga merupakan sosial media marketing yang paling potensial. Alasannya, jumlah pengunaannya sangat besar dan terus meningkat.di seluruh dunia, penggunaan facebook telah mencapai lebih dari 2 milyar pengguna. Dari sisi fitur, banyak fitur facebook yang efektif digunakan untuk upaya pemasaran.

                 Facebook juga memiliki fitur Facebook Marketplace. Dengan fitur ini, pembeli dan penjual bertemu dan dihubungkan melalui suatu transaksi elektronik (online) yang dapat diakses secara cepat, aman, dan dapat dialkukan dimana saja dan kapan saja. Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan. 

                  Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi, setiap terjadi transaksi di dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual.

Strategi Facebook Marketplace

  • Memulai dengan tujuan yang jelas.
  • Mengenali target pasar penjual.
  • Menciptakan konten yang menarik.
  • Menjadwalkan posting konten dengan baik.
  • Aktif berkomunikasi dengan audien.
  • Menentukan budget yang sesuai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun