Mohon tunggu...
zulia umi
zulia umi Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Terus berusaha dan berusaha

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Perhitungan Biaya Produksi Di Oase Cafe dan Literasi Jember

23 Mei 2019   10:27 Diperbarui: 23 Mei 2019   10:43 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dengan landasan seperti itu, saya dulu pertama kali mengajak kerabat saya yaitu Mas Ramdan sekaligus sebagai Co Caffe Oase.

Sambil berfikir gimana kalau membuka cabang lagi di Kota Jember. Beliau sepakat, karena yang melihat potensi di Jember itu sangat tinggi dan tingkat Sumber Daya Alam (SDM) atau tingkat mahasiswanya itu sangat "Ngeh" Banget gitu untuk bisa tidak hanya ngopi, tetapi juga ngopi cerdas dengan diskusi dan bacaan-bacaan yang sudah disediakan.

Pada tanggal 28 Mei 2018 caffe Oase resmi di buka di kota Jember, kami menyebutnya dengan nama Caffe Oase karena sudah banyak yang menjamur caf-caf yang menyediakan wifi, makanan dan minuman ringan, bukan lagi gaya lagi tetapi live style atau gaya hidup kita, dinamakan Oase karena pointnya diliterasinya, entah itu diskusi, buku bacaan jadi peneranglah. Oase itu adalah ungkapan hijau di tengah gurun pasir jadi cara menjadi penyegar untuk suasana yang ada di Jember. Pada saat itu banyak mahasiswa yang berdatangan mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh caffe Oase tersebut.

Juga banyak mahasiswa yang merasa diuntungkan dengan adanya caffe seperti ini.Memilih tempat disini karena pada saat itu proses mencari tempatnya membutuhkan waktu 1 minggu, banyak yang menawarkan tempat tetapi tidak sesuai dengan harapan baik dari segi parkiran yang kurang pas dan kurang luas.

Akhirnya kita berfikir bagaimana kalau kita menyewa rumah dan isinya kita merubah semua konsep awal, kita buat konsep ngopi yang tidak serasa di rumah sendiri, setelah adanya persetujuan dan jalan pintas lain akhirnya nyari dan setelah 2 hari dapat dan langsung menemui orangnya serta langsung membayar uang muka nya sekaligus merenofasi, renofasi rumah tersebut membutuhkan biaya yang cukup mahal berkisar 10 juta dari cat tembok, buat kamar mandi baru dan di atas di lantai 2 juga terdapat tempat VIP.

Caffe Oase yang berada di kota Malang terdapat 5 orang, sedangkan di kota Jember itu secara perdanaan dan secara semuanya itu 4 orang, yang 1 merangkap sebagai operator atau admin, setelah itu mengubah karyawan tetapi adminnya berubah, lalu terus berjalan di paruh terakhir ini disisakan 3 pegawai karena efisiensi kerja, efisiensi waktu juga di perhitungkan lagi. Modal awal untuk mendirikan caffe Oase itu sekitar 60 Juta, antara lain 30 juta untuk penyewaan gedung, dan 30 juta lagi untuk modal caffenya, ofernitur, bahan-bahan, renovasi dan setiap tahunnya mengeluarkan biaya untuk penyewaan tempat (gedung) sebesar 15 juta sampai 18 juta. Hasil uang modal pembukaan caffe di kota Jember itu sendiri dari pengembangan bisnis yang ada di kota malang, karena Mas Hamdan sendiri di malang banyak membuka cabang bisnisnya.

Dia tidak hanya bergelut di dunia caffe tetapi juga mengembangkan di sales minuman, beliau juga ada ayam bertelur atau istilahnya menanam modal.

Awal modal 30 juta itu untuk uang sewa gedung, uang listrik, gaji karyawan, bahan-bahan dapur minimal 1 hari antara 30-35 item/gelas yang di beli dengan seperti itu maka modal bisa balik, misalnya 30 juta di bagi 24 bulan, 24 bulan itu untuk 30 hari jadi akan kelihatan hasilnya, dalam satu hari kita harus menghitung semua yang dikeluarkan secara rinci jadi dalam sehari kita harus bisa mengumpulkan uang yang sudah diperhitungkan, tetapi kita tidak memakai system target, hanya saja harus mendapatkan uang yang sudah diperhitungkan, agar caffe Oase tetap berjalan.
Pada awalnya, terdapat banyak kota yang akan ditempati, seperti Jember, Solo, dan Yogyakarta.

Setelah diperhitungkan kembali akhirnya kami memilih kota Jember, karena disisi lain basic saya itu Jember dan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh. Pada awal di Jember, Caffe Oase tidak langsung rame juga pengunjungnya tidak mencapai 30 per item perhari, akhirnya perlahan bisa mencapai 150 per item dan masih banyak yang harus dilakukan agar bisa menarik lebih banyak pengunjung kembali, dengan cara mengadakan event-event seperti diskusi umum, kuliah umum, karena kita menarik minat mahasiswa itu yang bukan hanya sekedar ngopi tapi juga ngopi pintar.

Di dalam caffe Oase terdapat banyak buku yang bisa dibuat referensi untuk mahasiwa, buku itu didapatkan dari hibah atau hadiah dari temen-temen malang ada dari mas wasis, juga temen-temen Jember yang menyumbangkan beberapa buku yang ada untuk di sumbangkan di caffe ini agar menambah wawasan di caffe ini.

Modal yang dikeluarkan dalam 1 bulan itu bisa menghabiskan 3 juta perbulan untuk biaya produksi, karena tidak banyak yang kita beli. Kita sekali beli itu untuk jangka beberapa bulan. Semisal kopi, kopi 1 kg tidak akan habis selama 1 bulan, kopi 1 kg dalam 1 variasi/varian itu bisa mencapai 3 bulan atau 4 bulan, jadi bisa untuk jangka panjang. Kalau jangka pendek itu seperti gula, susu, dll untuk stock 1 bulan, juga pembelian produk kopi sudah ada supplier dari teman sendiri. Pengunjung caffe oase tidak berlangsung ramai, awal-awal pembukaan masih sepi dari orang 20 orang saja, angka segitu masih jauh rendah dalam jangka waktu yang diperhitungkan dan termasuk sepi untuk harga produksinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun