Dalam upaya mendukung ketersediaan air bersih di berbagai daerah, khususnya di wilayah dengan akses terbatas, Universitas Jambi (UNJA) berhasil mengembangkan prototipe alat pengolahan air minum portable. Teknologi ini menggunakan inovasi mutakhir berupa membran POFA-ESP (Palm Oil Fuel Ash - Eggshell Powder) yang ramah lingkungan dan efisien. Pengembangan prototipe ini dibiayai oleh KEMDIKBUDRISTEK pada Program Bantuan Biaya Luaran Prototipe Tahun 2024.
Tim peneliti yang terdiri dari Program Studi Teknik Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi yaitu Ir. Oki Alfernando, S.T., M.T. & Ir. Sarah Fiebrina Heraningsih, S.T., M.T. dan Prof. Dr. Â Ir. Rainiyati, M.Si. yang berasal dari Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi menjelaskan bahwa membran POFA-ESP ini dibuat dari limbah abu sawit dan cangkang telur, dua material yang melimpah di daerah Jambi. "Kami ingin menciptakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya membantu mengolah air menjadi layak, tetapi juga mengurangi limbah yang mencemari lingkungan," ungkap tim peneliti.
Prototipe alat ini dirancang ringan, mudah dibawa, dan mampu menyaring partikel kontaminan, termasuk logam berat dan mikroorganisme berbahaya. Dengan efisiensi tinggi dan biaya produksi yang relatif rendah, alat ini diharapkan dapat menjadi solusi tepat guna bagi masyarakat.
Prototipe ini telah menjalani tahap uji coba lapangan di beberapa lokasi. Tim peneliti selanjutnya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak swasta untuk mempercepat proses produksi dan distribusi alat pengolahan air ini. Dengan inovasi ini, Universitas Jambi tidak hanya mempertegas posisinya sebagai institusi pendidikan yang peduli lingkungan, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H