Mohon tunggu...
Zul Hendri Nov
Zul Hendri Nov Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar Menjadi Penulis

Belajar Menulis... Akun lama saya : https://www.kompasiana.com/zul_hendri_nov

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu

16 Maret 2021   20:39 Diperbarui: 16 Maret 2021   21:02 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalah arti rindu, jika ia tak berbatas antara ruang dan waktu.

Ada makna yang tak terungkap, seperti derai hujan yang kini membasahi bumi.
Seolah ia menjadi penyejuk yang menghidupkan, namun adakalanya menjadi bencana.
Lalu kenapa langit tak merindukan cahaya, sedang ia bersinar indah menghasilkan pelangi dikala hujan.

Selalu ada makna yang tak terurai dari rindu, bak semut hitam yang berjalan di malam yang kelam.
Ia tak tampak, namun ia ada.
Ia tak berisik, namun langkah pasti mengantarkannya ke tempat tujuan.

Apa itu rindu? Entahlah, ia bak seperti purnama yang malu bersembunyi dibalik awan-awan hitam yang menurunkan hujan.
---------------
Di bawah langit Kota Arang, 16 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun