Apalah arti rindu, jika ia tak berbatas antara ruang dan waktu.
Ada makna yang tak terungkap, seperti derai hujan yang kini membasahi bumi.
Seolah ia menjadi penyejuk yang menghidupkan, namun adakalanya menjadi bencana.
Lalu kenapa langit tak merindukan cahaya, sedang ia bersinar indah menghasilkan pelangi dikala hujan.
Selalu ada makna yang tak terurai dari rindu, bak semut hitam yang berjalan di malam yang kelam.
Ia tak tampak, namun ia ada.
Ia tak berisik, namun langkah pasti mengantarkannya ke tempat tujuan.
Apa itu rindu? Entahlah, ia bak seperti purnama yang malu bersembunyi dibalik awan-awan hitam yang menurunkan hujan.
---------------
Di bawah langit Kota Arang, 16 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H