Mohon tunggu...
zulharman
zulharman Mohon Tunggu... Lainnya - semngat berproses

dengan menulis merupakan cara untuk belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mengenang Ayah

17 Juni 2020   06:25 Diperbarui: 17 Juni 2020   06:24 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

ayah selalu bilang kita digunakan akal untuk berpikir mencari solusi terhadap permasalahan itu. dan saya tetap belum juga terpikir apa solusinya, ayah lalu berkata “cari kursi kan bisa kenapa harus repot”. dari pelajaran sederhana itu saya belajar kita jangan malas mikir, karena selalu ada solusi sederhana yang bisa kita temukan atau berdiskusi dengan orang telah berpengalaman.

Pengalaman berkesan yang selalu diajarkan oleh ayah adalah bahwa kita harus berpegang teguh pada pendirian jika kita benar jangan pernah goyah sedikitpun. kita boleh berbeda pendapat dengan yang lain dan menerima masukan tapi kita harus punya prinsip yang kita pegang teguh. ayah selalu bilang jangan pernah bertele-tele, jika bilang a tetap konsiten dengan a jang pernah berubah b, sampai kita punya opini yang kuat tentang a.

Ayah adalah sosok teladan dalam keluarga, ayah hanya manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan. kita hanya menyadari hal itu, karena setiap ayah pasti ada nilai hidup yang ingin dia tanam ke anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun