Mohon tunggu...
Zulhan Maulana
Zulhan Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas muhammadiyah mataram

Saya seorang mahasiswa universitas muhammadiyah mataram

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gangguan Keterlambatan dalam Membaca

13 Desember 2022   15:33 Diperbarui: 13 Desember 2022   15:38 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pagi itu kane terbangun dari tidurnya di iringi dengan kokokan ayam menandakan waktu pagi telah tiba, dia melihat ke samping tempat tidurnya dan tidak melihat ibunya, dengan sempoyongan dia berjalan mencari ibunya. Tepat melewati pintu dapur ia melihat ibunya menyajikan sarapan untuk ia makan pagi itu sebelum ia pergi ke sekolah, ibu kanepun menyuruh kane untuk duduk makan. Suapan demi suapan nasi masuk ke mulut kane hingga satu piring nasi termakan habis oleh kane. Habis itu kane disuruh mandi oleh ibunya dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Setelah semuanya beres kane pun pergi ke sekolahnya dengan berjalan kaki. 

Sesampai di sekolah kane duduk di bangku paling belakang bersama temanya abdul, abdul adalah seorang anak yang baik dan jugak pintar, jauh berbeda dengan kane yang belum bisa membaca dan menulis dan sebab itulah kane lebih memilih diamsaja di dalam kelasnya. Padahal kane dan temanya itu sama sama kelas 2 SD namun kane memiliki gangguan susah dalam membaca. 

Satu minggu setelah itu merupakan ulangan kenaikan kelas, kane di suruh maju untuk membaca di depan kelas tepat di depan teman kelas kelasnya.  Dengan badan gemetar dengan memegang buku kane maju kedepan dan membuka halaman buku yang akan ia baca, namun tidak sepatapun kata dari buku paket tersebut kane ketahui. Tawaan teman serta plototan mata dari guru membuat mental kane down dan tidak bersemangat. Guru kane dan menegur dan menyuruh kane untuk belajar di rumah dan memberikan pringatan kepada, kane yang mana pringatan tersebut menjadi acuan kaen agar bisa lanjut ke kelas 3 SD apabilah kane tidak bisa membaca jugak maka kane tidak akan di naikan kelasnya. Kane menunduk berjalan ke bangkunya dan menanamkan di dalam hatinya perkataan dari gurunya tadi. Bel pun berbunyi menandakan waktu pulang sudah tiba, ketua kelas memimpin doa dan salam kepada gurunya. 

Ditengah perjalanan dengan matahari tepat di atas kepala kane, kane masi terngiang perkataan gurunya tadi prihal tentang persyaratan kenaikan kelas kane , langka demi langka kaki dari kane akhirnya ia pun nyampek dirumahnya . Kane masuk kerumah dan langsung menceritakan kepada ibunya bahwa ia di suru membaca oleh gurunya namun ia tidak bisa membaca sepata katapun kata dari buku tersebut. Disitu ibu kane memarahi kane, ibunya menekan kepada kane untuk selalu membaca setiap malam dan kane mengiakan perkataan dari ibunya untuk selalu belajar membaca setiap malam. Kane masuk kedalam kamar dan mengganti bajunya. Setelah itu kane di panggil untuk makan siang oleh ibunya dan setelah itu kane di suruh untuk langsung tidur. 

Malam hari pun telah tiba kane di panggil oleh ibunya untuk membaca buku yang telah di tuliskan ibunya itu , sambil di baca oleh ibunya kane mengikuti ucapan dari kata yang telah ibunya tuliskan itu. Hal tersebut di lakukan kane setiap malam bersama ibunya, sampek kane mengetahu kata demi kata yang telah di tuliskan ibunya itu, selain itu kane jugak di suruh menulis kata yang telah iah pelajari supayah ia paseh dalam menukis juga. Berbagai kesulitan kane lewati seperti kesulitan dalam mengingat hurup hurup yang ibunya telah kasih tau kepadanya. Namun kane tidak menyerah untuk belajar membaca kata yang telah ibunya tuliskan itu sebagai alat ia belajar setiap malam. 

Hari itupun tiba di mana kane disuruh lagi maju untuk membacakan buku di depan kelas, kane maju dengan percaya diri kedepan dan membacakan buku paket yang ia pegang tersebut walaupun terpata pata dalam membaca buku paket tersebut,teman serta guru memberikan apresiasi dengan memberikan tepuk tangan kepada kane karena ia telah berhasil membaca  buku tersebut walupun masu tidak terlalu paseh dalam membacanya. Kanepun tersenyum lebar melihat teman dan gurunya nggak menemukan tangan kepadanya. Sesuai janji dari gurunya kane bakalan di naikan kelasnya. Satu hari setelah itu kane fan teman temanya mengikuti ulangan untuk kenaikan kelas, berkat yang telah di ajarkan ibunya dan materi yang ia pelajari dari gurunya iapun dengan mudah menjawab pertanyaan dari soal ulanganya itu . Satu minggu kane mengikuti ulanagan kenaikan kelas ia meras puas tentang apa yang telah ia kerjakan di kertas ulangan ya itu, benar saja apa yang kane rasakan pada saat pembagian rapot kane berhasil naik ke kelas 3 SD , kane merasa bahagia dan berlari kerumanya untuk menunjukan rapot itu ke ibunya . 

Pesan: Barang siapa yang bersunggu sunggu dan pantang menyerah pasti akan berhasil buat hinaan menjadi sebuah pujian kebanggaan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun