Mohon tunggu...
Zulham Umar
Zulham Umar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Praktik Pengalaman Langsung (PPL) sebagai Penguat Jati Diri Calon Pendidik

16 Oktober 2024   21:49 Diperbarui: 22 Oktober 2024   23:18 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar diambil oleh penulis)

Pendahuluan

Dalam rangka memperkuat jati diri calon pendidik  membentuk kesiapan, maka dilaksanakan program yang disebut dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Praktik Pengalaman Lapangan sendiri merupakan mata kuliah intrakulikuler yang dilakukan mahasiswa sebagai bentuk pengaplikasian teori dalam perkuliahan. PPL sendiri dilakukan sebagai proses pengamatan/observasi dan pemagangan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. 

Tujuan dari kegiatan PPL sendiri adalah untuk melatih mahasiswa atau calon guru agar memiliki kemampuan secara praktik kinerja dalam situasi nyata dalam kegiatan belajar mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Secara khusus tujuan PPL adalah: mengenal lingkungan fisik dan non-fisik (administratif, akademik dan sosial-psikologis) sekolah, memiliki penguasaan berbagai keterampilan dasar mengajar, menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata, mengembangkan kompetensi pembelajaran bidang studi yang menjadi spesialisasinya.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Adrian Gandi Wijanarko, M.Pd, dalam sambutan dan pengarahan pada saat pemebekalan mahasiswa peserta PPL Angkatan tahun 2024, menyampaikan bahwa kegiatan PPL selain diwajibkan bagi setiap mahasiswa calon pendidik, juga dijadikan media untuk melatih mahasiswa menjadi guru. Dengan mengikuti PPL mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan administrasi maupun kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, dan sosial psikologis sekolah tempat pelatihan Praktik Pengalaman Lapangan.

Isi dan Pembahasan

Pada angkatan tahun ini PPL Inisnu dilaksanakan dengan konsep yang berbeda pada tahun tahun sebelumnya. Yaitu dilaksanakannya PPL secara mandiri, artinya mahasisiwa diberikan keluluasannya dalam memilih sekolah untuk PPL. Terbukanya kebebasan mahasiswa dalam memilih tempat praktik ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk bisa menjangkau lembaga-lembaga ataupun sekolah yang sebelumnya belum terangkau menjadi tempat untuk praktik PPL. Tentunya kesempatan ini dapat menjadi momentum bagi kedua lembaga baik dari pihak kampus ataupun dari pihak sekolah yang baru sebagai tempat PPL untuk menjalin kerjasama baru yang menguntungkan kedua lembaga tersebut. 

Dalam prkatiknya PPL bukan hanya melatih mahasiswa untuk mampu mengajar saja, namun juga harus menyelesaikan tugas tugas lain diluar jam mengajar, seperti penyusunan RPP dan membuat modul pembelajaran, mengikuti ekstrakulikuler, dan adaptif terhadap kegiatan-kegiatan yang ada dalam program sekolah tersebut. Keadaptifan mahasiswa menjadi salah satu poin penting dalam membantu kesuksesan pelaksanaan PPL di sekolah. Mampu berbaurnya dengan lingkungan sekitar baik dari para guru dan siswa dan lingkungan sekolah mendorong pada suasan praktik kerja yang menyenangkan, sehingga mahasiswa nyaman dan mampu menjalankan PPL dengan baik. 

PPL kali ini penulis memilih sekolah yang sebelumnya belum pernah menjadi tempat untuk PPL, yaitu di SMP Al-Kautsar Temanggung. Ini merupakan satu hal baru dalam PPL, karena sebelumnya belum pernah ada kerjasama diantara kedua lembagai tersebut. SMP Al-Kautsar Temanggung merupakan sekolah islami berbasis internasional dengan menerapkan 3B(Bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin) dengan pembiasaan 3T(Tahsin, Tahfidz, dan Tadabbur). Keunggulan pada sekolah ini adalah dengan diterapkannya pembelajaran yang sudah menerapkan kurikulum merdeka serta program-program unggulan yang sudah digaungkan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Pada kesehariannya sebelum memulai pembelajaran siswa ditanamkan nilai-nilai islam melalui praktik ibadah shalat dhuha dilanjutkan dengan doa bersama dan pembacaan sayidul istighar kemudian dilanjutkan pada kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, ada hal yang cukup menarik pada pembelajaran di sekolah ini, pasalnya sekolah memasukkan muatan pembelajaran Al-Qur'an dalam mata pelajaran wajib yang harus diikuti semua siswa. Melalui program tahsin dan tahfidz dengan menggunakan metode Ummi, siswa mengikuti pembelajaran secara klasikal berdasarkan tingkatan kemampuan membaca dan hafalan Al-Qura'annya. Tentunya ini sangat menguntungkan bagi siswa yang dirumahnya atau dilingkungannya belum ada TPQ. Pun kami sebagai mahasiswa PPL diuntungkan dengan adanya pembelajaran ini yang mendorong kami untuk mengikuti secara rutin mengaji bersama siswa. Disisi lain, penguatan pada siswa terkait nilai pancasila juga berjalan dengan baik dengan dikhususkan pada hari rabu melalui proyek penguatan profil pelajar pancasila yang menjadi bagian dalam kurikulum merdeka.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun