Mohon tunggu...
Zulham Umar
Zulham Umar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Kesehatan Mental Remaja melalui Internalisasi Nilai Pendidikan Islam

9 Juli 2024   13:19 Diperbarui: 9 Juli 2024   13:37 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: wonosobozone.com)

Masa remaja merupakan fase yang sangat krusial dalam kehidupan seseorang. Pada tahap ini, individu mengalami berbagai perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan. Masa remaja bisa dikatakan juga sebagai masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan kehidupan dewasa. Pada tahap ini, dapat dikategorikan sebagai masa pencarian jati diri(ego identitiy). Mengutip Abdul Aziz el- Quuisy bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh dengan kesukaran, dan orang pada tahap ini sangat membutuhkan pertolongan orang lain. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa masa remaja merupakan masa yang labil, dimana pada fase ini seringkali mengalami gejolak dan ketidakstabilan diri sehingga sangat membutuhkan peran orang lain dalam menghadapi fase ini. 

Kesehatan mental remaja merupakan topik yang cukup hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Pasalnya dalam beberapa tahun terakhir kesehatan mental remaja menjadi perhatian penting di Indonesia. Berdasarkan survei terbaru oleh I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) tahun 2022 menemukan, sekitar 5,5 persen remaja usia 10-17 tahun didiagnosis memiliki gangguan mental, atau sering disebut orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Sementara, sekitar 34,9 persen didiagnosis memiliki gangguan kesehatan mental dengan golongan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK). Data tersebut mengindikasikan bahwa kesehatan mental remaja sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. 

Tentunya untuk mengatasi permasalahan ini membutuhkan peran aktif semua pihak dengan berbagai cara penanganan, termasuk melalui pendidikan islam. Pendidikan islam hadir sebagai agen dalam proses transformasi remaja melalui internalisasi nilai-nilai sehingga remaja dapat tumbuh sesuai dengan potensinya. Melalui pendidikan islam ini diahrapkan akan membentuk remaja mempunyai tujuan hidup yang jelas, sehingga tindakan yang dilakukan berasaskan nilai kebermanfaatan. Menurut Muhammad Mahmud terdapat beberapa hal yang mengindikasikan remaja dalam kesehatan mental yang baik, diantaranya:

a.Kemapanan, ketenangan, dan rileks, artinya selalu dalam keadaan batin tenang, dan tanpa adanya tekanan emosi yang kuat, meskipun mengerjakan pekerjaan yang amat berat.

b.Memadahi dalam beraktivitas. Artinya mampu mengenal potensi, keterampilan dan kedudukannya secara baik sehingga dapat bekerja dengan baik.

c.Menerima keberadaan dirinya dan keberadaan orang lain. Artinya mampu menerima dengan apa yang ada dirinya, dan mampu menerima keberadaan orang lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat bergaul dengan baik.

d.Adanya kemampuan untuk memelihara atau menjaga diri.

e.Kemampuan untuk memikul tanggung jawab, baik tanggung jawab keluarga, sosial, maupun agama.

f.Memiliki kemampuan untuk berkorban dan menebus kesalahan yang diperbuat.  

g.Kemampuan individu untuk membentuk hubungan sosial yang baik yang dilandasi sikap saling percaya dan saling mengisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun