seperti harapan yang kadang jatuh dengan cantik namun menyakitkan, sedang awan tak mampu menghentikannya untuk luruh menyentuh bumi.
Jatuh diwaktu yang tak disangka. Kemudian hilang begitu saja, tanpa aba-aba, tanpa rasa. Yang tertinggal hanyalah jejak. Menghanyutkan yang sudah susah payah kubangun. Percuma. Aku kalah. Aku salah. Dinding itu hancur begitu saja, saat hujan
Bahkan waktupun tak sempat menjelaskan. Harapan yang telah rapuh itu terkoyak sempurna. Menunggu langit berhenti menangis, berharap damai datang, tetap tak bisa. Tak semua selalu sesuai harapan.
Tiada kata yang bisa terucap pada hujan. Selain rindu yang masih tertinggal. Diam tak beranjak dari tempat pertama kali ia datang, ketika aku terpaku menatap binar dari balik matamu.
Layaknya ombak di tepi pantai, kemanapun ia berlabuh suatu saat akan kembali lagi ke laut. Maka tak ada kuasa untuk menghentikannya. Begitu juga denganku. Tanpa sadar sendu itu hadir di tepi senja, menghiasi hariku di tengah hujan. Sendiri, bersama kenangan tentangmu.
by Azo Je #Kompilasi @_zulhaji
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H