Mohon tunggu...
Zulfitra Agusta
Zulfitra Agusta Mohon Tunggu... -

Saya adalah pekerja di Bank BUMN. Fotografi dan menulis adalah hobi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Jiwa (Sebuah Memoar Tanggal yang Sama di Lima Tahun Lalu)

11 Juni 2012   11:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:06 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang
Aku bagai ketandusan
menemukan bait yang maha indah

Aku pasti
bait itu ada di hatimu

aku ingin memberitahumu dengan sempurna
bahwa aku mencintaimu

Namun aku rasa itu belum cukup gambarannya
ujungnya hanya aku yang rasa
inginku cari…
tak jumpa…
apalagi kalau tentang keyakinanmu

yakinlah
apabila cinta
ada rasa dan getarnya
aku memanggilmu

kadang begitu menakutkan
bagaimana jika dirimu tak disini lagi

aku gelisah bagaimana bakal berhadapan
dengan kerinduan dan kesepian
aku resah tak dapat mecium baumu
aku gundah bila tak membenam rapat di pangkuanmu

sayang…
aku selalu cinta padamu
selamanya
tiada gantinya

aku sentiasa rindu
dan mahu pada segala kehendakmu

Dalam kegelapan malam
Dalam kegundahan pikiran
Ku ingin bertemu dengan cahaya malam
Sesuatu yang ku angan-angan
Sesuatu yang selama ini menjadi khayalan
Tak ada perjumpaan
Tak ada obrolan
Hanya pesan-pesan singkat dari handphone
Tapi semua hanya khayalan
Lama ku tak bertemu
Lama ku menantikannya
Cahaya malam itu entah di mana
Apakah aku sudah gagal mendekatinya?

Entahlah
Semuanya cuma angan-angan
Cahaya malam tak di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun