Mohon tunggu...
zulfirman rahyantel
zulfirman rahyantel Mohon Tunggu... -

ambon manise

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Rencanakan Kegagalan *Refleksi Memulai Hari Baru dan Harapan Baru di Tahun Baru * (Zulfirmasyah Ry)

2 Januari 2016   12:14 Diperbarui: 2 Januari 2016   12:18 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan’’ (Anonim;).

            Ungkapan diatas saya gunakan untuk memulai sebuah reflkesi sederhana ini. saya percaya milik manusia yang paling berharga adalah waktu, banyak yang menjadi hebat, terpuji, sukes dan bisa mengabadikan dirinya dalam sejarah peradaban manusia, bukan karena mereka memliki kelebihan luar biasa dibandingkan yang lainnya. Tetapi, mereka mampu memaksimalkan waktu dengan baik dibandingkan yang lainnya. Terkadang banyak dari kita yang hanya focus pada tujuan dan mengabaikan proses. Sehingga pendewasaan diri tak pernah terjadi, yang ada hanyalah mengahadapi masalah yang sama dan terus berulang begitu saja.

            Menurut salah satu hasil penelitian menunjukan bahwa 99% masalah yang kita hadapi dalam kehidupan ini adalah masalah yang sama terus menerus berulang. Olehnya itu, proses refleksi adalah hal mendasar yang palin penting dalam hidup ini. dengan refleksi kita bisa mengukur sejauh mana perkembangan kita, sehingga peningkatan kualitas diri menuju sebagai manusia menuju ke yang ideal.

            Momentum pergantian tahun sebenarnya isyarat bagi kita akan ketidakkekalan waktu, sebagai isyarat bahwa pendewasaan diri itu bukan sekedar sebuah keharusan tapi itu sangat penting. Terlepas dari kontrafersi diskurusus boleh atau tidak perayaan tahun baru yang terus menjadi tema debat tahunan. Saya ingin mengajak kita semua untuk fokus pada substansi tahun baru yakni pergantian waktunya. Tak jarang hampir semua manusia dewasa yang memilki harapan-harapan terbaik untuk pencapaiannya di tahun baru. Namun, harapan tetaplah jadi harapan dan bahkan menjadi mimpi yang tak bisa digapai manakala tak ditarnformasikan dalam langkah praktis yang kontinu.

            Cara terbaik merayakan tahun baru adalah merefleksikan pencapaian dan kegagalan kita pada tahun lalu. Kemudian membuat perencanaan untuk apakah itu target, tujuan maupun apapun yang ingin dicapai di tahun 2016 ini. banyak diantara kita yang bukan hanya terjebak dijalanan ketika macet saat perayaan tahun baru, namun juga terjebak pada   refleksi semu yang tidak dibarengi pengawalan atas perencanaan kedepan yang lebih baik.

            Terkadang kita berfikir saya sudah merencanakan ini, itu, dengan sangat baik-baik. Toh hasilanya, kok tak maksimal. Bukan persoalan maksimala atau tidaknya pencapaian tapi yang terpenting proses kita menuju kesana. Perubahan rencana dikala menjalani proses adalah makna bagi kita akan ketidaksempurnaan kita menuju yang sempurna, mengingatkan kita akan pentingya sikap adaptif untuk bisa bertahan hidup dikolong langit ini yang menuntut bukan hanya mengandlakan tampilan fisik saja.

            Bukan sekedar sebuah kegagalan tapi itu adalah sebuah kesesatan yang kita rencanakan untuk diri kita, manakala kita ulangi lagi kegagalan yang sama (tahun lalu) di tahun 2016. Refleksi terbaik dalam sebuah perencaan bukan berarti mengikuti pendapat mainstrem yang pendasarannya bagi sifat manusiawi (memliki kelebihan dan kekurangan) sehingga gagal itu menjadi hal yang biasa. Meskipun kita jauh dari kata sempurna, namun tak ada alasan untuk lebih baik lagi menuju kesempurnaan itu.

            Mari memulai rencana ditahun baru ini, pastikan kita sudah temukan arah untuk melangkah, potensi diri untuk dikembangkan serta passion yang akan digeluti. Ingat sekali lagi ‘Gagal merencanakan berarti merencakan kegagalan”. Sebaik-baiknya perencanaan adalah pelakasanaannya. Banyak yang memliki rencana yang baik namun gagal mencapainya hanya karena satu persoalan yang sama yakni hanya berefleksi. Dalam konsep dialogical action transformasi akan bisa terjadi dalam kehidupan ini manakala REFLEKSI selalu dibarengi dengan AKSI.

            Semoga kita semua bisa merencanakan yang baik untuk resolusi 2016 kita dan pastikan pencapaian terbaik itu terwujud dalam langkah kita menuju 2017. Jangan hanya terlalu bersemangat dalam merencanakan sehingga kita tidak kehilang semangat dalam mengiplmentasinya.

Selamat memulai harapan baru di Tahun Baru.

Mari merawat mimpi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun