Mohon tunggu...
zulfirman rahyantel
zulfirman rahyantel Mohon Tunggu... -

ambon manise

Selanjutnya

Tutup

Nature

Small Action Big Impact (Sebuah Langkah Nyata Rimbawan Pattimura untuk Krisis Lingkungan Hidup) Oleh : Rimbazulfirmansyah Ry

18 Maret 2014   15:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:48 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ketika pohon terakhir sudah ditebangi, ketika sungai terakhir sudah dicemari, ketika bumi tempat kita menuai kehidupan semakin memanas, Seirama dengandeforestasi yang melaju bak kereta api, degradasi moral manusia sebagai pengeksploitasi tunggal sumber daya hutan semakin menurun drastis yang ditandai dengan krisis ekologi dan ekonomi karena suara hati yang tak berfungsi. Sederatan masalah inilah yang mendesak kami para rimbawan pattimura mempertegas eksitensi rimbawan ditengah pergulatan bangsa dalam proses bulding nationdisemua level kehidupan yang sudah tentunya sektor kehutanan juga menjadi sasaran empuk oknum eliet dan pemilik modal terus berkonspirasi mengeksploitasi hak-hak masyarakat sekitar hutan. Lewat tulisan ini sayaingin mengetuk hati hati kita semua yang sedang terninabobokan oleh euforia zaman sehingga ekologi terabaikan.

Aksi kecil dengan damapak besar , inilah yang dilakukan rimbawan pattimura yang tergabung dalam Sylva Indonesia Cabang Unpatti ambon. Kamis (6/2) Rimbawan Pattiurra melakukan penanaman ribuan pohon pada areal dusun Batu pagar, Desa Rumahtiga. Ribuan anakan itu terdiri dari beberapa jenis seperti lenggua, durian, duku, dan mahoni. Penanaman bagi Rimbawan pattimura adalah panggilan nurani untuk memenuhi eksistensinya sebagai rimbawan. Ditengah perubahan iklim yang oleh Thomas F. Friedmanmemetakan dunia sedang memasuki suatu zaman baru terlepas dari gelombang ketiganya Alfin Toffler yakni zaman yang ia sebut sebagai Zaman Energi Iklim (ZEI). ZEI yang ditandai dengan krisis lingkungan hidup, energy dan perubahan iklim.

Jika hari ini kita melihat banyak orang mengeluh atas situasi bumi yang semakin memanas, kiranya dengan menanam ribuan pohon ini adalah merupakan jawaban atas keluhan itu yang kami Sylva Indonesia cabang Unpatti lakukan dalam kerangka langkah praksis yang solutif, papar Frendly Selano (ketua Umun Sylva Indonesia cabang Unpatti). Senada sang ketua Umum, anggota Sylva Indonesia Cabang Unpatti Rimbawan Anas Malik Wakano menambahakan kegiatan penamanan ini adalah wujud dari tanggung jawab Rimbawan pattimura atas krisis lingkungan hidup, serta mendorong pembangunan berkelanjutan dengan emisi rendah dan ini juga bagian dari pemberian contoh kepada masayarakat sebagai bentuk ikhitiar bersamaatas masa depan lingkungan hidup untuk generasi mendatang, selain itu bagi saya ini juga langkah praksis yang kami rimbawan pattimura lakukan untuk mempertegas bahwa Unpatti adalah central perdaban orang Maluku, sehingga hal-hal semacam ini patutnya kita mulai dari kampus ke komunitas.

Dibawah terik panas matahari yang menyengat kulit , namun para rimbawan dan rimbawati pattimura berbekal pengabdian terlihat sangat semangat menlakukan penanaman dia areal penanaman. Krisis lingkungan hidup yang terjadi yang ditandai dengan lajunya deforestasi bak kereta api yang mana setiap satu jam hutan seluas 300 lapangan bola hancur. Kiranya lewat aksi kecil seperti ini rimbawan pattimura yakin akan dampaknya yang besar. Bencana alam, banjir, erosi dan tanah longsor yang kerap kali menghantui kehidupan masyarakat Maluku dikala musim hujan tiba haruslah dijadikan sebagai refleksi atas sikap kita yang atas nama pembangunan ekonomi kita seringkali mengabaikan aspek ekologis yang mengancam ekosistem kita dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang pendek dalam pendekatan pulau-pulau kecil.

Sebagai insan akademis rimbawan pattimura mencoba mentransformasikan kesadaran intelektual individu menjadi kesadaran intelktual menyeluruh sehingga kampus hadir memfasilitasi kegiatan-kegiatan semacam ini. Go green itu tindakan bukan slogan yang seringkali kita perdebatakan dalam diskusi, dan seminar-seminar. Bagi rimbwan pattimura menanam satu pohon itu lebih baik dan nyata ketimbang mengoceh tentang konsep gaya hidup hijau tanpa implementasi.

Para rimbawan pattimura sadar semakin kedepan dihadapakan dengan permaslahan kehutanana global yang semakin kompleks. Dimana tumpukan harapan masyarakat dunnia untuyk mengembalikan hutan sebagai paru-paru dunia sudah tentunya ada pada pundak para rimbawan , samapai ketingkat mana, serta arah mana mereka melakukan advokasi serta sosialisasi kepada masyarakat serta memberikan pengertian baik kepada masyarakat tentang bagaimana idelanya konsep ekonomi hijau yang tak merusak ekologi. Para rimbawan ditantang oleh zamannya sendiri untuk tampil pada garda terdepan dalam rangka merekonstuksi pradigma masyarakat tentang fungsi hutan yang dinilai secara ekonomis hanya sebagai pengasil kayu semata. Mindset inilah yang dirubah mengingat hutan memeliki fungsi ekologis yang tak dapat dihitung keuntungannya dalam kalkulasi ekonomis.

Hal yang tidak kalah suram adalah masalah penebangan kayu yang berlebihan (over-cutting) yang sebagian terbesar dilakukan tanpa izin (illegal logging) sudah menjadi isu klasik yang berulang-ulang. Yang sudah tentunya lingkungan menjadi sasaran akibat ulah mereka yang tak bertanggung jawab. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah masyarakat miskin yang bermukim disamping DAS harus menanggung dosa social itu ketika musim hujan tiba banjirpun menjadi pemburuk suasana kehidupan mereka yang tercekik kemiskinan. Disini kita para rimbawan menyikapinya secara realistis tanpa mengurangi eksitensi idealis kita. Karena pada hakikatnya kita berbakti untuk Tuhan bukan kepada eliet . kemudian kita optimis dalam wujud pengabdian ini kita transformasikan lewat menghutankan kembali hutan yang sudah rusak , memasyarakatkan masyarakat disekitar hutan, menconservasi hutan kita sehingga prinsip keadilan antar generasi dapat terealisasi dalam pradigma pembangunan berkelajutan. Semoga !!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun